Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Siapa Haitham bin Tariq? Raja Oman yang Ubah Konstitusi demi Naikkan Jabatan Putranya



loading…

Haitham bin Tariq merupakan Raja Oman yang ubah konstitusi demi naikkan jabatan putranya. Foto/X/@19144_sultan

MUSCAT – Sultan Oman telah menunjuk putranya sebagai pewaris dan putra mahkota dalam perombakan besar konstitusi negara Teluk tersebut, yang akan menyerahkan tahta kepada keturunan langsung dari penguasa saat ini.

Siapa Haitham bin Tariq? Raja Oman yang Ubah Konstitusi demi Naikkan Jabatan Putranya

1. Ubah Perubahan Konstitusi Kesultanan

Sultan Haitham bin Tariq Al-Said membuat perubahan besar pada konstitusi kesultanan minggu ini, yang dikenal sebagai Hukum Dasar, di mana ia menunjuk putra sulungnya, Dhi Yazan bin Haitham, sebagai putra mahkota.

Garis suksesi yang jelas untuk sultan masa depan telah ditetapkan, yang akan menyerahkan tahta kepada putra Sultan Haitham yang menandai perubahan besar dalam Hukum Dasar negara tersebut.

Sebelumnya, pengangkatan sultan didasarkan pada konsensus keluarga kerajaan atau keinginan sultan saat ini, bukan suksesi dari ayah ke anak, seperti yang terjadi di banyak negara Teluk lainnya.

Pasal 5 Hukum Dasar berarti bahwa “sistem pemerintahan diwariskan kepada keturunan laki-laki Sultan Turki bin Said bin Sultan”, menurut dekrit kerajaan yang dikeluarkan minggu ini.

“Kekuasaan diwariskan dari Sultan kepada putra sulungnya dan kemudian kepada putra sulungnya, dan akibatnya kekuasaan berpindah dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Jika putra sulung Sultan meninggal sebelum memangku jabatan, suksesi harus dialihkan kepada putra sulungnya, meskipun almarhum memiliki saudara laki-laki,” demikian bunyi undang-undang baru tersebut, menurut Oman Observer.

Jika orang pertama yang berhak atas suksesi tidak memiliki anak laki-laki, maka “kekuasaan secara otomatis beralih kepada kakak laki-lakinya”.

2. Mengatasi Ketidakpastian

Beberapa analis percaya bahwa perubahan pada proses suksesi akan membawa jaminan lebih lanjut akan stabilitas di masa mendatang, dengan gambaran yang jelas tentang siapa yang akan mewarisi takhta setelah kematian sultan.

Ketidakpastian menyelimuti suksesi Sultan Qaboos bin Said – yang memerintah dari tahun 1970 hingga kematiannya pada Januari 2020 – setelah tidak ada konsensus yang dicapai di antara para bangsawan senior tentang penguasa baru.

Sebuah amplop yang berisi catatan tulisan tangan Sultan Qaboos yang menyebutkan pengganti pilihannya kemudian dibuka.

Undang-undang tersebut menunjuk Pangeran Haitham, sepupu Sultan Qaboos, sebagai sultan baru negara tersebut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *