Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Setelah 11 Minggu Tanpa Bantuan, Ribuan Warga Gaza Serbu Pusat Pemberian Sembako



loading…

Ribuan warga Gaza berebut bantuan makanan karena 11 minggu tanpa adanya makanan. Foto/X/@dn_osama_rabee

GAZA – Kekacauan meletus di lokasi penyaluran bantuan di Gaza yang dikelola oleh kelompok kontroversial yang didukung AS pada Selasa ketika ribuan warga Palestina yang putus asa bergegas untuk menerima pasokan makanan.

Sementara pasukan Israel melepaskan tembakan peringatan ke udara dan kontraktor AS yang mengawasi lokasi tersebut menarik diri untuk sementara waktu.

Blokade Israel selama 11 minggu terhadap bantuan kemanusiaan telah mendorong populasi lebih dari 2 juta warga Palestina di daerah kantong itu menuju kelaparan dan krisis kemanusiaan yang semakin dalam, dengan dimulainya kembali bantuan kemanusiaan pertama yang mengalir ke daerah kantong yang terkepung minggu lalu.

Video dari lokasi distribusi di Tel al-Sultan, yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), memperlihatkan kerumunan besar menyerbu fasilitas tersebut, merobohkan beberapa pagar dan tampak memanjat penghalang yang dirancang untuk mengendalikan arus massa.

“Mereka menginginkan ketertiban, tetapi tidak akan ada ketertiban karena mereka adalah orang-orang yang putus asa yang ingin makan dan minum,” kata Wafiq Qdeih, yang datang ke lokasi tersebut dengan harapan menerima bantuan, dilansir CNN.

“Tentara Israel menembaki udara, dan Amerika beserta pekerja mereka mundur, sehingga mustahil untuk mendistribusikan bantuan kepada masyarakat.”

Beberapa warga yang mencoba mengakses bantuan tersebut mengatakan kepada CNN bahwa mereka bersyukur atas makanan yang mereka terima, tetapi menggambarkan bahwa mereka harus berjalan jauh untuk mencapai pusat distribusi, antrean selama berjam-jam, dan kebingungan umum.

“Tempatnya sangat jauh, dan kami berjuang sampai kami tiba. Saya lelah dan kehabisan tenaga. Bagaimana mereka bisa menyediakan makanan untuk semua orang ini? Ada terlalu banyak orang di sini; keamanan tidak akan dapat mengendalikan mereka semua,” kata Abu Ramzi.

Seorang pejabat diplomatik menyebut kekacauan di lokasi itu “tidak mengejutkan siapa pun.”

Di Gaza, bantuan makanan yang terbatas bertemu dengan kerumunan yang putus asa dan penjarahan



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *