Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!



loading…

PM India Narendra Modi mengultimatum Pakistan bahwa serangan militer Operasi Sindoor belum berakhir, melainkan hanya ditunda. Foto/PMO

NEW DELHI – Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyampaikan ultimatum kepada Pakistan bahwa serangan militer dalam Operasi Sindoor belum berakhir, melainkan hanya ditunda.

Modi mengatakan akhir dari Operasi Sindoor tergantung pada sikap yang akan diambil Pakistan ke depan dalam menindak apa yang dia sebut “kelompok teroris”—yang terlibat dalam pembantaian 26 turis Hindu di Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir yang dikuasai India, pada 22 April lalu.

“Pakistan harus tahu bahwa serangan belum berakhir, serangan hanya ditunda setelah Pakistan berjanji akan mengambil tindakan terhadap teroris dan fasilitas teror,” kata PM Modi dalam pidatonya pada Senin malam, sebagaimana dikutip dari NDTV, Selasa (13/5/2025).

Baca Juga: Ini Jawaban Resmi Militer India soal Klaim Jet Tempur Rafale-nya Ditembak Jatuh J-10 Pakistan

“Dalam beberapa hari mendatang kami akan mengukur setiap langkah Pakistan berdasarkan kriteria sikap seperti apa yang akan diambil Pakistan ke depannya,” ujarnya.

Menurutnya, jika Pakistan menarik kembali sikapnya atau bertindak menyesatkan, “Saya ulangi lagi, bahwa kami hanya menangguhkan tindakan balasan kami.”

Dalam pidatonya yang berdurasi 22 menit, Modi memberikan gambaran umum tentang bagaimana serangan pesawat nirawak dan rudal India melampaui apa yang dapat dibayangkan Pakistan.

Dia mengeklaim bahwa Pakistan terkejut dan dilanda kepanikan dengan melakukan panggilan telepon panik ke seluruh dunia, meminta intervensi, sebelum akhirnya memulai dialog tingkat DGMO (direktur jenderal operasi militer), meminta gencatan senjata.

“Hanya ketika Pakistan memohon kepada India dan berjanji bahwa mereka tidak akan terlibat dalam segala jenis kegiatan teror atau tindakan militer yang nekat di masa mendatang, India mempertimbangkan gencatan senjata,” katanya.

Modi menceritakan bagaimana serangan tepat dan kuat India telah membuat Pakistan sangat frustrasi, mendorong Islamabad yang dia sebut sebagai “negara yang mensponsori teror” ke dalam keputusasaan.

“Pakistan telah berencana untuk menyerang perbatasan India , tetapi kami menyerang mereka di jantung (perbatasan),” kata PM Modi saat dia menyebutkan “universitas teroris” seperti Bhawalpur dan Muridke di provinsi Punjab Pakistan.

“Serangan teroris besar di dunia, baik itu 9/11, pengeboman London Tube, atau serangan teroris besar yang telah terjadi di India dalam beberapa dekade terakhir—akarnya entah bagaimana terhubung dengan tempat persembunyian teroris ini,” paparnya.

“Dengan serangan presisinya, India tidak hanya menghancurkan infrastruktur teror Pakistan, tetapi juga menghancurkan moral mereka,” imbuh dia.

Pernyataan Modi berbeda dengan klaim Pakistan, yang menyatakan menang telak dalam pertempuran pekan lalu. Islamabad mencontohkan penembakan jatuh beberapa jet tempur India, situs rudal, dan sistem pertahanan.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *