Sepak Terjang Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian yang Tewas Bersama Ebrahim Raisi


loading…

Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian yang tewas bersama Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter. Foto/AP

TEHERAN – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang tewas dalam kecelakaan helikopter bersama Presiden Ebrahim Raisi, dikenal karena sentimen anti-Israel yang sengit dan skeptisismenya terhadap Barat.

Seorang diplomat karir dan tokoh konservatif yang memiliki hubungan dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Amir-Abdollahian mulai menjabat setelah kemenangan Raisi pada pemilu tahun 2021.

Mendukung Poros Perlawanan

Sepak Terjang Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian yang Tewas Bersama Ebrahim Raisi

Foto/AP

Media pemerintah pada saat itu memuji dukungannya terhadap “poros perlawanan,” kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Teheran di seluruh Timur Tengah melawan musuh bebuyutan Israel.

Masa jabatan Amir-Abdollahian sebagai diplomat tertinggi Iran ditandai dengan peningkatan aktivitas diplomatik untuk mengakhiri isolasi Iran dan mengimbangi dampak sanksi AS yang melumpuhkan.

Dia secara khusus berupaya menjalin hubungan dengan negara-negara Arab tetangga Republik Islam, termasuk Arab Saudi.

Mendorong Rekonsilaisi dengan Saudi

Sepak Terjang Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian yang Tewas Bersama Ebrahim Raisi

Foto/AP

Dalam kesepakatan penting yang ditengahi China, Teheran dan Riyadh sepakat pada Maret 2023 untuk memulihkan hubungan dan membuka kembali kedutaan masing-masing.

Amir-Abdollahian lahir di kota Damghan, sebelah timur Teheran pada tahun 1964. Ia menikah dan memiliki dua anak.

Televisi pemerintah Iran pada hari Senin mengatakan “tidak ada tanda-tanda kehidupan” di antara penumpang helikopter yang membawa Raisi, Amir-Abdollahian dan pejabat lainnya.

Bulan Sabit Merah Iran mengonfirmasi jenazah mereka telah ditemukan dari lokasi kecelakaan hari Minggu di provinsi Azerbaijan Timur Iran.

Amir-Abdollahian memperoleh gelar sarjana hubungan internasional dari Universitas Teheran pada tahun 1991, kemudian menyelesaikan gelar master dan doktor di bidang yang sama.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *