Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Semua Tragedi Global Dimulai dengan Agresi Eropa



loading…

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sebut semua tragedi global dimulai dengan agresi Eropa. Foto/Sputniknews

MOSKOW – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengatakan negara-negara Eropa Barat sekali lagi “mengangkat senjata” melawan Rusia. Dia mengomentari sikap yang semakin bermusuhan dari banyak pemerintah Barat terhadap Moskow.

Menanggapi seruan terus-menerus untuk bersiap menghadapi dugaan serangan Rusia—sebuah gagasan yang telah ditolak Moskow sebagai tidak berdasar—Lavrov mengatakan semua konflik global sebelumnya dipicu oleh agresi serupa dari Eropa.

“Kita menyaksikan gelombang lain di mana Eropa mengangkat senjata melawan Rusia, dan dari raut wajah beberapa orang, bahkan menggeram pada Rusia. Bagaimanapun…semua tragedi global dimulai dengan tindakan agresif oleh orang Eropa: Perang Napoleon, Perang Dunia I, dan Perang Dunia II,” katanya dalam sebuah wawancara untuk proyek “TASS Children” yang dirilis pada hari Rabu (9/4/2025).

Lavrov menambahkan bahwa selama Perang Dunia II, hampir semua negara Eropa yang “netral”, selain yang secara resmi berpihak pada Nazi Jerman, bertempur bersama Jerman—termasuk Prancis.

“Mereka memang memiliki gerakan perlawanan, tetapi seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, otoritas resmi di Paris dengan patuh menyerah pada keinginan para pemenang… dan pasukan Prancis bertempur di pihak Hitler Jerman, mengambil bagian dalam sejumlah operasi hukuman,” katanya, seraya menambahkan bahwa “ada banyak contoh tentang ini.”

Lavrov melanjutkan dengan mengatakan bahwa Prancis dan Inggris “terobsesi” untuk “mengalahkan Rusia di medan perang”, sebagaimana dibuktikan oleh dana miliaran yang telah mereka belanjakan untuk upaya perang Kyiv dan diskusi baru-baru ini tentang pengerahan pasukan ke Ukraina, yang seharusnya dalam peran penjaga perdamaian.

Di menuduh Barat, termasuk Washington, memasang apa yang disebutnya sebagai “rezim Nazi yang secara terbuka anti-Rusia” di Ukraina sebagai bagian dari tujuannya untuk mengalahkan Rusia.

“Beberapa orang ingin segera dan tuntas menghapus dari sejarah halaman-halaman rasa malu nasional mereka, kolaborasionisme, dan persekongkolan dengan Nazi,” katanya.

“Sementara yang lain melihat ideologi Nazi sebagai instrumen baru untuk mempertahankan posisi mereka di kancah politik Eropa,” imbuh dia, seperti dikutip dari RT.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *