Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Seluruh Kedutaan Besar AS Diminta Kurangi Staf 10%



loading…

Kedubes AS di Kolombia. Foto/anadolu

WASHINGTON – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memerintahkan kedutaan besar (kedubes) di seluruh dunia untuk bersiap menghadapi pengurangan staf.

ABC News dan Reuters melaporkan perintah itu pada hari Kamis (13/2/2025), mengutip sejumlah sumber.

“Beberapa misi diplomatik telah diinstruksikan mempertimbangkan pengurangan staf yang dipekerjakan di AS dan lokal sebesar 10%,” tulis Reuters, mengutip sumber yang dekat dengan masalah tersebut.

“Pejabat senior kedutaan dilaporkan telah diminta menyusun daftar lengkap semua karyawan, termasuk staf tetap, tidak tetap, dan sementara,” sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada ABC News.

Perintah yang dilaporkan itu dikeluarkan sesaat sebelum Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif berjudul “Satu Suara untuk Hubungan Luar Negeri Amerika,” yang mengamanatkan staf Departemen Luar Negeri harus selaras dengan tujuan kebijakan luar negeri pemerintahannya.

Perintah tersebut menekankan perlunya Menteri Luar Negeri mempertahankan “tenaga kerja patriot yang luar biasa” dan mencakup ketentuan untuk mereformasi Dinas Luar Negeri melalui revisi staf dan perubahan pada Manual dan Buku Pegangan Urusan Luar Negeri.

Sejalan dengan upaya pemangkasan biaya, pemerintahan Trump juga mempertimbangkan menutup beberapa konsulat dan kantor diplomatik AS di seluruh dunia, demikian dilaporkan NBC News pada hari Rabu.

Konsulat AS di Eropa, Kanada, Meksiko, dan Kepulauan Pasifik termasuk di antara yang sedang ditinjau, menurut laporan media tersebut.

Para pejabat dilaporkan telah diminta menilai relevansi fasilitas-fasilitas ini dengan agenda America First Trump, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kebutuhan diplomatik dan potensi kegiatan pemerintah tambahan seperti kontak militer dan pengumpulan intelijen.

Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari inisiatif Presiden Trump yang lebih luas untuk membentuk kembali tenaga kerja federal.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *