loading…
Mohammed Deif dikabarkan tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Israel. Foto/JNS
Juru bicara bahasa Arab militer Israel Avichay Adraee mengatakan bahwa selama dua hari terakhir militer telah melihat tanda-tanda Deif telah tewas dalam serangan itu, meskipun ia menambahkan bahwa militer belum mendapat konfirmasi resmi.
“Israel mengandalkan informasi intelijen dalam operasi khusus dan kompleks ini, dan angkatan udara meluncurkan bom dan rudal ke lokasi tersebut setelah mengonfirmasi bahwa komandan Brigade Khan Younis [Rafa Salama] duduk di sebelah Mohammed Deif”, kata Adraee seperti dikutip oleh layanan bahasa Inggris Yedioth Ahronoth.
Hal itu terjadi setelah pejabat militer Israel lainnya mengatakan bahwa tanda-tanda kematian Deif semakin meningkat. Termasuk juru bicara militer Israel Daniel Hagari, yang mengatakan pada hari Jumat bahwa Deif pasti berada di sebelah Salama ketika serangan itu terjadi.
Hamas membantah Deif tewas, dan mengatakan tak lama setelah serangan itu bahwa ia “baik-baik saja”.
Serangan yang diyakini militer Israel telah menewaskan Deif dan Salama menewaskan sedikitnya 90 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.
Mohammed Deif adalah kepala Brigade Qassam, sayap militer Hamas, sementara Rafa Salama adalah komandan Brigade Khan Younis kelompok itu.
Deif adalah anggota lama kelompok tersebut, bergabung dengan Hamas pada minggu-minggu awal Intifada pertama pada tahun 1987 dan selamat dari berbagai upaya pembunuhan Israel yang berujung pada tentara Israel, yang memberinya julukan “kucing dengan sembilan nyawa”.
Ia diduga sebagai salah satu “dalang” serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Menurut militer Israel, sejumlah komandan Qassam lainnya telah tewas dalam operasi Israel, termasuk Marwan Issa, wakil komandan brigade Qassam, enam pemimpin tinggi lainnya termasuk Salama.