Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Sekutu Ukraina Minta Indonesia Ikut Kerahkan Pasukan, Ini Respons RI



loading…

Pemerintah Indonesia mengonfirmasi tidak ada permintaan secara resmi kepada Indonesia untuk mengerahkan tentara penjaga perdamaian ke perbatasan Rusia-Ukraina. Foto/Sindonews.com/Arif Julianto

JAKARTA – Sekutu Barat pedukung Ukraina dilaporkan meminta Indonesia ikut mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di bawah naungan PBB ke perbatasan Rusia-Ukraina.

Namun pemerintah Indonesia mengonfirmasi tidak ada permintaan semacam itu secara resmi.

Mengutip laporan La Repubblica, media Ukraina; uatv.ua, melaporkan bahwa sekutu-sekutu Ukraina telah mengusulkan pengerahan kontingen penjaga perdamaian dengan mandat PBB yang mencakup tentara dari indonesia, India, Brasil, dan Arab Saudi.

Laporan itu mengatakan kelompok penjaga perdamaian tersebut akan beroperasi bersama pasukan “Koalisi yang Bersedia” dari negara-negara Eropa dan ditugaskan untuk mengamankan perbatasan Ukraina dengan Uni Eropa jika Rusia dan Ukraina sepakat gencatan senjata.

“Kami belum menerima permintaan resmi dari pihak mana pun yang meminta kehadiran pasukan penjaga perdamaian Indonesia di perbatasan Rusia dan Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Rolliansyah Soemirat dalam keterangan tertulisnya semalam.

Sekadar diketahui, pasukan “Koalisi yang Bersedia” akan dipimpin Inggris Raya dan Prancis, dan mencakup banyak negara NATO.

Diperkirakan ada 10.000 hingga 30.000 tentara dari ”Koalisi yang Bersedia” yang akan memantau dan mengamankan perbatasan Ukraina-Rusia dan mencegah agresi Moskow lebih lanjut.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev telah jauh-jauh hari memperingatkan bahwa kehadiran tentara negara-negara NATO sebagai “pasukan penjaga perdamaian” di Ukraina akan berarti sebagai perang habis-habisan antara blok tersebut dengan Moskow.

Medvedev menyatakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer “berpura-pura bodoh” karena menginsiasi pengerahan tentara NATO ke Ukraina.

“Berkali-kali mereka diberitahu bahwa penjaga perdamaian harus dari negara-negara non-NATO. Tidak, kami akan mengirim puluhan ribu—katakan saja—Anda ingin memberikan bantuan militer kepada neo-Nazi di Kyiv,” kata Medvedev.

“Itu berarti perang dengan NATO. Konsultasikan dengan [Presiden Amerika Serikat Donald] Trump, bajingan,” kesal mantan presiden Rusia tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sebelumnya juga berpendapat bahwa pengerahan personel militer NATO ke Ukraina, bahkan dengan kedok pasukan penjaga perdamaian, akan sama saja dengan keterlibatan langsung, resmi, dan tidak terselubung negara-negara NATO dalam perang melawan Rusia.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *