Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Sekutu Desak NATO Tunjukkan Kekuatan pada Rusia, Ini Alasannya



loading…

Lithuania, salah satu sekutu NATO, mendesak blok militer pimpinan AS tersebut untuk menunjukkan kekuatannya pada Rusia dengan meningkatkan kehadiran pasukannya di Laut Baltik. Foto/ac.nato.int

BRUSSELS – Lithuania, salah satu sekutu NATO, telah mendesak blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut untuk menunjukkan kekuatannya pada Rusia atau siapa pun dengan meningkatkan kehadiran pasukannya di Laut Baltik.

Desakan terebut disampaikan oleh Presiden Lithuania Gitanas Nauseda dengan alasan untuk mencegah Rusia atau siapa pun terlibat dalam kegiatan jahat di kawasan tersebut.

Seruannya muncul setelah serangkaian peristiwa misterius yang melibatkan kabel bawah laut di kawasan Laut Baltik.

“NATO dan Uni Eropa harus mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam survei Laut Baltik, membawa kemampuan maritim tambahan untuk mencegah insiden seperti itu di masa mendatang,” kata Nauseda dalam sebuah wawancara dengan Associated Press (AP).

Menurutnya, sudah waktunya bagi NATO untuk menunjukkan kekuatannya.

Sebanyak 11 insiden yang melibatkan kerusakan kabel bawah laut telah dicatat sejak Oktober 2023, menurut AP, yang dilansir Senin (3/2/2025). Yang terbaru dilaporkan oleh Latvia akhir pekan lalu.

Para pejabat Lithuania mengeklaim bahwa kabel serat optik yang menghubungkan negara itu dengan Pulau Gotland di Swedia rusak, kemungkinan besar karena sebab eksternal.

Menyusul pernyataan awal Latvia tentang kerusakan kabel tersebut, Swedia menahan sebuah kapal terkait dengan apa yang disebutnya “sabotase yang diperparah”.

Kapal lain dengan awak Rusia ditahan di Norwegia, yang dituduh ada kaitannya dengan insiden tersebut, tetapi dibebaskan tak lama kemudian.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *