Sekolah dan Mal di Israel Ditutup Jadi Bukti Ketakutan Warga Israel dengan Serangan Hizbullah



loading…

Sekolah dan Mal ditutup sebagai bukti ketakutan warga Israel dengan serangan rudal Hizbullah. Foto/AP

TEL AVIV – Komando Front Dalam Negeri (IDF) Israel semakin memperketat pembatasannya terhadap aktivitas publik di Israel utara di tengah serangan roket semalam oleh kelompok teror Lebanon Hizbullah yang berlanjut hingga Minggu pagi saat konflik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan memanas secara dramatis.

Menurut pedoman terbaru yang dilaporkan Times of Israel, sekolah-sekolah akan ditutup di Dataran Tinggi Golan, Galilea, wilayah Teluk Haifa, dan lembah-lembah utara hingga sejauh selatan Beit Shean, yang berjarak sekitar 63 kilometer dari perbatasan Lebanon.

Pertemuan dibatasi hingga 10 orang di luar ruangan dan 100 orang di dalam ruangan. Tempat kerja hanya dapat beroperasi jika ada tempat perlindungan yang memadai di dekatnya dan dapat dijangkau tepat waktu.

Aturan baru mulai berlaku pada pukul 6 pagi dan akan berlangsung hingga Senin pukul 6 sore.

Instruksi sebelumnya yang dikeluarkan selama akhir pekan telah mengizinkan pertemuan di luar ruangan hingga 30 orang, dan di dalam ruangan hingga 300 orang.

Pembatasan serupa tetapi lebih longgar tetap berlaku di area sekitar Jalur Gaza, dengan pertemuan hingga 1.000 orang diizinkan, tidak ada pembatasan pada aktivitas kerja, dan sebagian besar aktivitas sekolah diizinkan.

Tidak ada instruksi atau pembatasan khusus yang dikeluarkan untuk area lain di negara tersebut.

Situs web Home Front Command (bahasa Ibrani) menyediakan instruksi terkini termasuk opsi untuk mencari perintah bagi komunitas tertentu.

Pertempuran pada hari Sabtu terjadi setelah Israel pada hari Jumat menewaskan komandan tinggi Hizbullah Ibrahim Aqil dan Ahmed Wahbi, bersama dengan anggota senior kelompok lainnya, dalam serangan udara terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Beirut, tempat para pemimpin kelompok teror itu berkumpul untuk sebuah pertemuan di sebuah ruang bawah tanah.

Pertempuran itu juga terjadi beberapa hari setelah ribuan perangkat elektronik pribadi anggota Hizbullah — pager pertama, kemudian walkie-talkie — meledak, menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan orang, dalam sebuah serangan yang secara luas disalahkan oleh Israel.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *