loading…
Jemaah Masjid Abdullah Quilliam berjabat tangan dengan seorang pengunjuk rasa selama demonstrasi menentang kekerasan di Masjid Abdullah Quilliam di Liverpool, Inggris, 2 Agustus 2024. Foto/EPA-EFE/ADAM VAUGHAN
Beberapa demonstrasi berubah menjadi kekerasan di seluruh Inggris selama akhir pekan, saat pengunjuk rasa antiimigrasi bentrok dengan polisi menyusul pembunuhan tiga anak oleh seorang remaja keturunan Afrika pekan lalu.
Menurut laporan media, ada lima negara kini telah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya.
Malaysia adalah negara pertama yang mengeluarkan pemberitahuan kepada warganya di Inggris pada hari Minggu, mendesak mereka “menjauh dari area protes” dan “tetap waspada.”
Kedutaan Besar Indonesia di London mengeluarkan imbauan serupa, mendesak warganya di Inggris untuk berhati-hati, terutama jika bepergian atau melakukan aktivitas di luar rumah, dan untuk “menghindari kerumunan besar dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya massa atau kelompok demonstran.”
Nigeria mengeluarkan peringatan perjalanan pada Senin, memperingatkan warganya yang berencana mengunjungi Inggris bahwa demonstrasi di beberapa bagian Inggris telah “besar dan dalam beberapa kasus tidak terkendali” dan “ada peningkatan risiko kekerasan dan kekacauan.”
Dalam peringatannya pada Senin, pemerintah Australia juga menyarankan warganya untuk “sangat berhati-hati,” dengan mengatakan, “Hindari area tempat protes terjadi karena potensi gangguan dan kekerasan.”
Pada Senin, akun resmi Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UEA) di London mendesak warga negara tersebut untuk “melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan dan menghindari area yang ramai.”
India adalah negara terbaru yang mengeluarkan peringatan. Pada Selasa pagi, Komisi Tinggi India di London dilaporkan mengatakan mereka “memantau situasi dengan saksama,” dan memperingatkan warga negara India untuk “tetap waspada dan berhati-hati saat bepergian di Inggris” dan menghindari area mana pun tempat protes mungkin terjadi.
Puluhan kota di Inggris telah diguncang oleh protes terhadap imigrasi dan Islam sejak Senin lalu, ketika seorang remaja Inggris keturunan Rwanda menikam tiga anak hingga tewas dan melukai sepuluh orang lainnya di kota Southport, dekat Liverpool.
Lebih dari 400 orang telah ditangkap setelah kerusuhan mengguncang Liverpool, Bristol, Manchester, Hull, Belfast, Stoke, dan kota-kota lain di Inggris, menurut laporan media.
(sya)