Sejarah Konflik China-Filipina dalam Sengketa Laut China Selatan



loading…

Kapal berbendera Filipina dihadang kapal Penjaga Pantai China dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan di perairan sengketa Laut China Selatan dalam video yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Foto/Penjaga Pantai China/REUTERS

BEIJING – Konflik China dan Filipina di Laut China Selatan semakin memanas belakangan ini. Terbaru, penjaga pantai kedua negara tersebut terlibat perselisihan usai masing-masing kapalnya bertabrakan.

Mengutip laporan Al Jazeera, Rabu (6/3/2024), Philippine Coast Guard (PCG) menyebut insiden terjadi di dekat Second Thomas Shoal.

Kapal milik PCG awalnya berlayar untuk menemani armada lain yang membawa perbekalan. Namun, tiba-tiba mereka mendapat manuver berbahaya dari kapal penjaga pantai milik China.

Setelahnya, terjadi tabrakan antar kapal yang mengakibatkan kerusakan struktural ringan pada kapal milik PCG. Di sisi lain, China menyebut aksinya dilakukan karena kapal Filipina sudah memasuki area terlarang secara ilegal.

Melihat ke belakang, konflik antara China dan Filipina memang semakin memanas selama beberapa waktu terakhir. Berikut ini riwayatnya yang bisa diketahui.

Sejarah Konflik China-Filipina di Laut China Selatan

Sumber ketegangan antara China dan Filipina tak lain adalah sengketa Laut China Selatan (LCS). Sedikit mengingatkan, China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh area LCS berdasarkan catatan sejarah dari dinasti Xia.

Pada perkembangannya, Beijing telah mengilustrasikan klaimnya atas wilayah LCS dengan mengeluarkan “sembilan garis putus-putus” berbentuk U.

Anehnya, penggambaran garis tersebut juga memotong zona ekonomi eksklusif (ZEE) di sejumlah negara Asia Tenggara termasuk Filipina.

Mengutip laman Institut Dinas Luar Negeri Filipina, hubungan antara Filipina dan China yang berlangsung selama beberapa abad sebenarnya dijalani dengan hangat.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, hubungan kedua negara mengalami permasalahan, bahkan mencapai titik terendah sejak hubungan diplomatik terjalin pada Juni 1975.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *