loading…
Muhammad Saad al-Beshi, algojo Kerajaan Arab Saudi yang memenggal para terpidana mati. Foto/via Mail Online
Sebagai algojo terkemuka, al-Beshi berwajah sangar dan jarang tersenyum. Namun, siapa sangka bahwa dia pernah gugup ketika pertama kali bekerja memenggal leher para terpidana mati.
Pada 2003, al-Beshi, pernah memenggal tujuh orang dalam sehari.
“Tidak masalah bagi saya: Dua, empat, 10- Selama saya melakukan kehendak Tuhan, tidak masalah berapa banyak orang yang saya eksekusi,” katanya kepada surat kabar Okaz dalam sebuah wawancara.
Dia mulai bekerja di sebuah penjara di Taif, di mana tugasnya adalah memborgol dan menutup mata para tahanan sebelum dieksekusi.
“Karena latar belakang ini, saya mengembangkan keinginan untuk menjadi algojo,” katanya.
Dia melamar pekerjaan itu dan diterima.
Pekerjaan pertamanya datang pada tahun 1998 di Jeddah. “Penjahat diikat dan ditutup matanya. Dengan satu pukulan pedang saya memenggal kepalanya. Benda itu berguling beberapa meter jauhnya.”
Tentu saja dia gugup, katanya, karena banyak orang yang menonton, tapi sekarang demam panggung sudah tidak ada lagi.