Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?



loading…

Al Udeid Air Base, salah satu pangkalan militer terbesar AS di luar negeri. Rusia juga memiliki banyak pangkalan militer di luar negeri. Foto/ US Air National Guard/Master Sgt. Andrew J. Moseley

JAKARTA – Dalam dunia yang terus berubah secara geopolitik, kehadiran pangkalan militer luar negeri bukan hanya simbol kekuatan militer, tetapi juga proyeksi pengaruh global.

Dua raksasa kekuatan nuklir dunia—Amerika Serikat dan Rusia—mengambil pendekatan berbeda dalam membangun jaringan militernya. Yang satu membentang luas melintasi lima benua, satunya lagi mengakar kuat di kawasan strategis tertentu.

Pangkalan Militer AS: Jaringan Global yang Menggurita

Kehadrian pangkalan militer AS di luar negeri seperti jaringan global yang menggurita.

Menurut laporan dari PONARS Eurasia dan US Department of Defense Base Structure Report, AS mengoperasikan lebih dari 750 pangkalan militer luar negeri yang tersebar di lebih dari 80 negara.

Dari Eropa hingga Asia Timur, dari Timur Tengah hingga Afrika, pangkalan-pangkalan ini berfungsi sebagai mata dan tangan kekuatan militer Washington.

Pangkalan Militer Rusia: Kecil tapi Strategis

Sebaliknya, Rusia menjalankan strategi pangkalan militer yang lebih terkonsentrasi dan fokus pada kawasan yang dianggap vital bagi kepentingannya, khususnya bekas wilayah Uni Soviet dan Timur Tengah.

Berdasarkan laporan PONARS Eurasia dan The Moscow Times, Rusia saat ini mengoperasikan sekitar 21 pangkalan militer luar negeri.

Pangkalan paling menonjol adalah Pangkalan Militer 201 di Tajikistan, yang menjadi basis terbesar Rusia di luar negeri.

Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia

Pangkalan Militer AS

♦Total pangkalan luar negeri: Sekitar 750 pangkalan di lebih dari 80 negara.
♦Tujuan utama: Proyeksi kekuatan global, dukungan sekutu, respons cepat terhadap konflik, dan kehadiran strategis global.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *