Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Rusia Tangkap Tentara Bayaran Inggris saat Perang Bela Ukraina di Kursk



loading…

James Scott Rhys Anderson, tentara bayaran asal Inggris, ditangkap pasukan Rusia saat berperang membela Ukraina di Kursk. Foto/East2West News

MOSKOW – Pasukan Rusia menangkap seorang tentara bayaran asal Inggris saat berperang membela Ukraina di Kursk.

James Scott Rhys Anderson (22), yang bertugas sebagai pemberi sinyal di Angkatan Darat Inggris hingga 2023, ditangkap pasukan Moskow saat bertempur bersama Legiun Internasional Ukraina—kelompok rekrutan asing yang dianggap Rusia sebagai tentara bayaran.

Menurut laporan kantor berita RIA Novosti dan TASS, Senin (25/11/2024), Anderson ditangkap di dekat desa Plekhovo, sekitar 5 kilometer di Wilayah Kursk Rusia.

Anderson mengaku dia pernah bertugas di Angkatan Darat Inggris sebagai juru sinyal di Brigade Sinyal ke-1, Resimen Sinyal ke-22, Skuadron ke-252 dari tahun 2019 hingga 2023.

Setelah meninggalkan militer, dia diduga menghadapi kesulitan keuangan dan memutuskan untuk bergabung dengan Legiun Internasional Ukraina setelah melihat iklan di televisi.

“Itu ide yang bodoh,” katanya. “Saya baru saja kehilangan segalanya—pekerjaan saya, dan ayah saya dipenjara,” katanya dalam video pengakuan yang dirilis media-media Rusia.

Dia mengeklaim mendaftar secara daring untuk bergabung dengan pasukan tentara bayaran asing Ukraina, kemudian terbang dari London ke Krakow, Polandia, sebelum naik bus ke Medyka di perbatasan Ukraina.

Ketika ditanya bagaimana dia akhirnya bertempur di tanah Rusia, Anderson mengeklaim dalam video lain bahwa komandannya mengirimnya ke sana tanpa persetujuannya.

“Saya tidak ingin berada di sini,” katanya kepada para interogator Rusia, bersikeras bahwa komandannya mengambil peralatannya, termasuk paspor dan telepon pintarnya, dan menyuruhnya untuk “masuk ke mobil”.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *