Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Rusia Pastikan Gunakan Senjata Nuklir Jika Diinvasi Barat



loading…

Rusia pastikan gunakan senjata nuklir jika diinvasi oleh militer Barat. Foto/Sputniknews

MOSKOW Rusia memastikan akan menggunakan senjata nuklir, sebagai haknya, jika wilayah dan sekutunya diinvasi oleh pasukan militer Barat.

Itu disampaikan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia Sergey Shoigu, mengutip amandemen tahun lalu tentang doktrin nuklir negara tersebut.

Peringatan Shoigu itu muncul di tengah diskusi di Eropa Barat tentang kemungkinan pengerahan pasukan ke Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan damai potensial, serta rencana Uni Eropa untuk memiliterisasi ulang blok tersebut.

“Moskow memantau dengan cermat persiapan militer negara-negara Uni Eropa,” katanya dalam wawancara dengan kantor berita TASS, Kamis (24/4/2025).

“Senjata nuklir dapat digunakan jika terjadi agresi terhadap Rusia atau Belarusia, bahkan sebagai respons terhadap serangan dengan senjata konvensional,” lanjut Shoigu.

Mantan menteri pertahanan Rusia itu juga mencermati seruan Prancis dan Inggris untuk pengerahan pasukan ke Ukraina menyusul kemungkinan gencatan senjata.

Moskow telah berulang kali memperingatkan bahaya dari langkah-langkah tersebut, dengan mengatakan bahwa kehadiran personel militer yang tidak sah di Ukraina akan dianggap sebagai target yang sah oleh militer Rusia.

Shoigu menegaskan kembali bahwa kehadiran pasukan asing di Ukraina dapat memicu konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO, yang berpotensi meningkat menjadi perang nuklir.

Moskow memperbarui doktrin nuklirnya November lalu menyusul pertimbangan oleh para pendukung Ukraina tentang apakah akan mengizinkan Kyiv menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Barat untuk menyerang target jauh di dalam Rusia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *