Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Rusia Klaim Diserang Ukraina Lebih dari 1.300 Kali selama Gencatan Senjata Paskah



loading…

Rusia klaim diserang Ukraina lebih dari 1.300 kali selama gencatan senjata Paskah. Foto/New York Times

MOSKOW – Pihak Moskow pada hari Minggu (20/4/2025) mengatakan pasukan Ukraina telah menyerang wilayah dan posisi pasukan Rusia hingga lebih dari 1.300 kali selama gencatan senjata Paskah.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan gelombang serangan itu mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur dan menyebabkan kematian warga sipil.

Gencatan senjata sementara dideklarasikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin menjelang Paskah.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menembaki posisi Rusia sebanyak 444 kali, juga telah menghitung lebih dari 900 serangan pesawat nirawak Ukraina.

Disebutkan bahwa distrik perbatasan wilayah Bryansk, Kursk, dan Belgorod telah diserang.

“Akibatnya, terjadi kematian dan cedera di antara penduduk sipil, serta kerusakan pada objek sipil,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram, seperti dikutip Reuters.

“Sesuai dengan perintah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia [Presiden Vladimir Putin], semua kelompok [militer Rusia] di wilayah operasi militer khusus tersebut secara ketat mematuhi rezim gencatan senjata dan tetap berada di garis dan posisi yang sebelumnya diduduki,” kata kementerian tersebut.

Duta Besar Kementerian Luar Negeri Rusia yang mengawasi penyelidikan kejahatan perang oleh Kyiv, Rodion Miroshnik, mengatakan sebelumnya bahwa Ukraina menggunakan artileri dan pesawat nirawak untuk menyerang daerah permukiman di beberapa kota di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk serta di Wilayah Kherson.

Lebih banyak laporan tentang pelanggaran gencatan senjata Paskah oleh Ukraina telah masuk, imbuh dia.

Menurut Miroshnik, pelanggaran gencatan senjata Paskah menunjukkan bahwa Kyiv tidak dapat mempertahankan jeda apa pun dalam pertempuran.

“Saya tidak ingat satu pun gencatan senjata yang akan berhasil dan berjangka panjang, jadi saya belum melihat alasan serius untuk mengatakan bahwa Ukraina mampu melakukan ini [mematuhi gencatan senjata],” tegas diplomat itu.

Pemerintah Ukraina belum berkomentar atas klaim Rusia perihal pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan Kyiv.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *