Rusia Ingin Kerahkan Pesawat Generasi Ke-6 Pada 2050, tapi Jet Siluman Su-57-nya Absen Perang Ukraina



loading…

Rusia ingin kerahkan pesawat tempur generasi ke-6 pada 2050, tapi jet siluman Su-57-nya justru absen dalam perang di Ukraina. Foto/REUTERS

MOSKOW – Ketika Angkatan Udara Rusia berjuang untuk membuat perbedaan dalam perang di Ukraina, Angkatan Udara dan industri penerbangan Moskow sedang mendiskusikan pesawat tempur generasi keenam yang akan dikerahkan pada tahun 2050.

Bukan suatu kebetulan, diskusi ini muncul ketika Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan bahwa mereka mungkin membatalkan rencananya untuk membuat pesawat tempur generasi keenam, sebuah pesawat tempur superioritas udara berawak yang akan beroperasi dengan drone.

Namun para pakar menganggap gagasan pesawat tempur generasi berikutnya Rusia itu hanyalah khayalan belaka di saat negara tersebut kesulitan mengoperasikan pesawat tempur siluman generasi kelimanya, Su-57 dalam perang di Ukraina.

“Ini hanyalah ilusi,” kata Pavel Luzin, pakar industri pertahanan Rusia, kepada Business Insider, Minggu (23/6/2024).

“Tentu saja, biro desain Rusia meniru beberapa aktivitas penelitian dan pengembangan di bidang ini dan mendapatkan uang untuk peniruan ini, tapi ada tidak ada yang serius,” lanjut dia.

Meskipun demikian, topik ini sedang dibahas di media Rusia, media yang dikendalikan rezim Presiden Vladimir Putin yang sering mencoba membangkitkan nasionalisme dengan menyombongkan keunggulan senjata Rusia.

“Saat ini, kami sedang memikirkan konsep pesawat generasi keenam, melakukan penelitian pencarian, bertukar pandangan dengan spesialis militer,” tulis Evgeny Fedosov, direktur ilmiah State Research Institute of Aviation Systems, di kolom kantor berita TASS.

“Pesawat seperti itu akan muncul sekitar tahun 2050, tapi sekarang kita perlu memahami seperti apa konflik bersenjata di masa depan.”

Membahas pesawat canggih tampaknya hampir mustahil bagi Rusia, yang Angkatan Udara-nya mempunyai cukup banyak masalah dalam menggunakan pesawat tempurnya saat ini di Ukraina.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *