loading…
Keputusan Rusia mengerahkan rudal hipersonik Oreshnik ke Belarusia merupakan respons atas rencana AS tempatkan rudal Tomahawk di Jerman. Foto/TASS
Hal itu diungkap Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Belarusia Mayor Jenderal Sergey Lagodyuk kepada kantor berita BelTA, yang dilansir Minggu (8/12/2024).
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah menandatangani perjanjian keamanan baru pada hari Jumat, yang memungkinkan kedua negara untuk menggunakan semua kekuatan dan sarana yang mereka miliki.
Setelah pertemuan tersebut, Putin mengatakan bahwa sistem rudal Oreshnik dapat ditempatkan di Belarusia paling cepat pada paruh kedua tahun depan, tergantung pada seberapa cepat senjata itu memasuki layanan reguler dengan pasukan strategis Rusia.
“Keputusan untuk menempatkan sistem rudal Oreshnik di wilayah Republik Belarusia telah dibuat sebagai tanggapan atas langkah-langkah yang diambil oleh Amerika Serikat dan Jerman untuk menempatkan rudal jarak menengah di Eropa,” kata jenderal Minsk tersebut.
Selama pertemuan puncak NATO pada bulan Juli, Washington dan Berlin mengumumkan bahwa Standard Missile-6 (SM-6) multiguna, rudal jelajah serang darat Tomahawk, dan rudal hipersonik yang masih dalam tahap pengembangan akan ditempatkan di Wiesbaden, Jerman, mulai tahun 2026 dan seterusnya.
Misil SM-6 memiliki jangkauan hingga 460 km (290 mil), sementara rudal jelajah Tomahawk dapat menyerang target sejauh lebih dari 2.500 km, membuatnya mampu menjangkau Moskow, St Petersburg, dan kota-kota besar Rusia lainnya.
Langkah tersebut sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) tahun 1987, yang kemudian ditarik secara sepihak oleh AS pada tahun 2019 dengan tuduhan Rusia melanggar ketentuan tersebut.
Namun, setelah pertemuan puncak NATO bulan Juli, Putin mengatakan bahwa Rusia akan menganggap dirinya bebas untuk melanjutkan pengerahan rudal jarak menengah, dan akan mengambil “respons cermin” sebagai tanggapan atas keputusan AS-Jerman.
Militer Rusia telah melakukan uji coba tempur Oreshnik pertama kali bulan lalu, menggunakannya untuk menghantam fasilitas industri militer Ukraina di Dnipro dengan beberapa hulu ledak.
Putin mengatakan uji coba tersebut, yang dilakukan setelah AS, Prancis, dan Inggris memberi Ukraina izin untuk menggunakan rudal jarak jauh mereka dalam serangan terhadap wilayah Rusia yang diakui secara internasional, dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa akan selalu ada tanggapan terhadap eskalasi oleh Barat.
Setiap rudal Oreshnik yang ditempatkan di Belarusia akan dioperasikan oleh Pasukan Rudal Strategis Rusia (RSMF), kata Putin pada hari Jumat. Namun, dia mencatat, terserah Belarusia untuk memilih target potensial untuk rudal tersebut berdasarkan kebutuhan keamanannya sendiri.
(mas)