loading…
Koresponden PBS Nick Shifrin menunjukkan bekas ledakan rudal Iran di dekat markas Mossad di Tel Aviv, Israel. Foto/X/Nick Schifrin
“Ledakan rudal tersebut meninggalkan kawah yang ukurannya sekitar 30 kaki dalamnya dan mungkin 50 kaki lebarnya,” ungkap Shifrin.
Pejabat Iran sebelumnya mengatakan mereka menargetkan fasilitas Mossad, serta situs militer Israel.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengklaim, “Rentetan rudal hari Selasa menargetkan hanya situs militer dan keamanan yang bertanggung jawab atas genosida di Gaza dan Lebanon.”
“Kami melakukannya setelah melakukan pengekangan yang luar biasa selama hampir dua bulan, untuk memberi ruang bagi gencatan senjata di Gaza,” tulis diplomat Iran itu di X.
Dia menjanjikan respons yang “lebih kuat dan lebih dahsyat” jika Israel memutuskan “mengundang pembalasan lebih lanjut.”
Sementara itu, dua orang mengalami luka ringan akibat pecahan rudal Iran yang jatuh di Yordania, menurut Kementerian Dalam Negeri negara itu, seperti dikutip kantor berita Roya.
Roya mengutip sumber militer yang mengatakan Angkatan Bersenjata Yordania telah disiagakan tinggi karena “eskalasi militer di wilayah tersebut.”
Adapun Kepala Biro Timur Tengah RT, Maria Finoshina, terpaksa berlindung saat sirene serangan udara berbunyi di seluruh Israel pada hari Selasa.
Alarm berbunyi saat seorang tentara IDF sedang memeriksa dokumen jurnalis. Seorang juru kamera RT merekam puluhan rudal Iran yang menerangi langit Israel.
(sya)
