loading…
Walkie Talkie berisi bom meledak di Lebanon. Foto/anadolu
Pesan-pesan tersebut, yang beberapa di antaranya menyertakan tautan web yang menurut otoritas Israel mencurigakan, muncul setelah ribuan pager dan radio genggam yang digunakan anggota Hizbullah meledak di seluruh Lebanon.
Ledakan tersebut, yang terjadi dalam dua gelombang pada hari Selasa dan Rabu, menewaskan 37 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai lebih dari 3.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Banyak warga Israel melaporkan menerima pesan teks yang berisi instruksi untuk pergi ke tempat perlindungan bom.
Pengirimnya menyamar sebagai Komando Front Dalam Negeri Israel, badan militer yang secara teratur mengeluarkan peringatan kepada warga.
Namun, beberapa pesan menggunakan bahasa Ibrani yang salah. Yang lain menggunakan nada mengancam dan beberapa menggunakan bahasa Inggris.
“Ucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang Anda cintai, tetapi jangan khawatir. Anda akan memeluk mereka di neraka dalam beberapa jam,” bunyi salah satu pesan.
Pesan itu dikirim oleh “SyHaNasrala” menurut Haaretz, tampaknya merujuk pada pemimpin Hizbullah, yang disebut sebagai Sayyid Hassan Nasrallah.
“Jika Anda ingin hidup, pergilah. Jika Anda ingin tinggal, pergilah ke neraka,” tulis pesan lain yang dibacakan dalam bahasa Inggris, surat kabar Israel itu menambahkan.
Militer Israel mengatakan pada Rabu (18/9/2024) bahwa mereka tidak mengeluarkan peringatan darurat yang menginstruksikan orang untuk mencari tempat perlindungan bom.