Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Restu Biden soal Rudal Jarak Jauh AS untuk Ukraina Picu Perang Dunia III? Ini Analisanya



loading…

Para pakar angkat bicara soal potensi pecahnya Perang Dunia III setelah Presiden AS Joe Biden izinkan Ukraina serang Rusia dengan rudal jarak jauh Amerika. Foto/ABC News

KYIV – Pergeseran kebijakan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini telah memicu perdebatan sengit karena Presiden Joe Biden izinkan Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh Amerika, termasuk ATACMS.

Dikeluarkan pada 17 November 2024, keputusan Biden ini membatalkan kebijakan AS sebelumnya yang membatasi Ukraina untuk menggunakan senjata yang dipasok AS secara eksklusif di wilayahnya sendiri—yang dapat menandai perkembangan signifikan dalam keterlibatan AS dalam perang yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia.

Keputusan untuk menyetujui penggunaan ATACMS oleh Ukraina terhadap target di dalam Rusia muncul setelah Moskow menempatkan hampir 50.000 tentara di wilayah selatan Kursk. Daerah ini, lokasi serangan balasan besar Ukraina selama musim panas, sekarang menjadi titik fokus bagi upaya Rusia untuk merebut kembali wilayah yang hilang.

Yang menambah ketegangan, ribuan tentara Korea Utara dilaporkan telah bergabung dengan pasukan Rusia di Kursk, sehingga menimbulkan kekhawatiran di Washington.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa membiarkan Ukraina menembakkan rudal AS ke wilayah Rusia akan menandakan keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam konflik tersebut, sehingga meningkatkan perang.

Donald Trump Jr, putra tertua Presiden terpilih AS Donald Trump, mengkritik keputusan Biden dengan menyatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan konflik besar sebelum ayahnya memangku jabatan pada bulan Januari 2025.

“Kompleks Industri Militer tampaknya ingin memastikan bahwa mereka memulai Perang Dunia III sebelum ayah saya memiliki kesempatan untuk menciptakan perdamaian dan menyelamatkan nyawa,” kata Trump Jr.

Sebaliknya, beberapa pemimpin Eropa telah menunjukkan dukungan terhadap keputusan tersebut.

Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, menyambut baik langkah Biden, dan menekankan hak Ukraina untuk membela diri.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *