Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Respons Pemimpin Dunia atas Operasi Sindoor, Turki: Perang Habis-habisan Terbuka Lebar



loading…

Para pemimpin dunia merespons serangan India ke Pakistan dalam operasi Sindoor. Foto/X/@M44_1RJ

ISLAMABAD – Ada kekhawatiran global setelah India meluncurkan ‘Operasi Sindoor’, yang menargetkan beberapa lokasi di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan yang menurut New Delhi merupakan lokasi pelatihan “teroris”.

Sebagai tanggapan, Islamabad mengklaim telah menyerang posisi tentara India dan menembak jatuh beberapa pesawat tempur, menyebut serangan India sebagai “tindakan perang”.

Respons Pemimpin Dunia atas Operasi Sindoor, Turki: Perang Habis-habisan Terbuka Lebar

1. Presiden AS Donald Trump

“Ini memalukan. Baru saja mendengarnya. Saya kira orang-orang tahu sesuatu akan terjadi berdasarkan sedikit kejadian di masa lalu. Mereka telah bertempur untuk waktu yang lama. Mereka telah bertempur selama beberapa dekade. Saya harap ini berakhir dengan sangat cepat,” kata Trump.

Baca Juga: Apa Itu Operasi Sindoor?

2. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio

Pemerintah AS mengatakan bahwa mereka mengikuti dengan saksama eskalasi militer di Asia Selatan.

“Saya memantau situasi antara India dan Pakistan dengan saksama. Saya sependapat dengan komentar @POTUS sebelumnya hari ini bahwa ini diharapkan segera berakhir dan akan terus melibatkan kepemimpinan India dan Pakistan menuju resolusi damai,” tulis Rubio di X.

3. Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres

“Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan operasi militer India di Garis Kontrol dan perbatasan internasional. Ia menyerukan pengekangan militer maksimum dari kedua negara,” kata juru bicara Guterres dalam sebuah pernyataan.

“Dunia tidak mampu menanggung konfrontasi militer antara India dan Pakistan,” tambahnya.

4. Menteri Luar Negeri Prancis

Prancis telah meminta India dan Pakistan untuk menahan diri karena kekerasan terburuk dalam dua dekade terjadi antara dua negara tetangga bersenjata nuklir tersebut.

“Kami memahami keinginan India untuk melindungi dirinya dari momok terorisme, tetapi kami jelas meminta India dan Pakistan untuk menahan diri guna menghindari eskalasi dan, tentu saja, untuk melindungi warga sipil,” kata Menteri Luar Negeri Jean-Noel Barrot dalam sebuah wawancara di televisi TF1.

5. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi

“Sehubungan dengan aksi teroris yang terjadi di Kashmir pada tanggal 22 April, negara kami dengan tegas mengutuk aksi terorisme tersebut. Lebih jauh, kami menyatakan kekhawatiran yang kuat bahwa situasi ini dapat menyebabkan pertukaran balasan lebih lanjut dan meningkat menjadi konflik militer skala penuh.

“Demi perdamaian dan stabilitas Asia Selatan, kami sangat mendesak India dan Pakistan untuk menahan diri dan menstabilkan situasi melalui dialog,” Hayashi menyatakan.

6. Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab

Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri UEA Abdullah bin Sultan bin Zayed Al Nahyan meminta India dan Pakistan untuk menahan diri, mengurangi ketegangan, dan mencegah eskalasi lebih lanjut, menurut pernyataan pemerintah.

“Yang Mulia menegaskan kembali bahwa diplomasi dan dialog tetap menjadi cara paling efektif untuk menyelesaikan krisis secara damai, dan mencapai aspirasi bersama negara-negara untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran,” kata pernyataan itu.

7. Duta Besar Israel untuk India

Duta Besar Israel untuk India, Reuven Azar, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel mendukung hak India untuk membela diri. Dalam unggahannya di X, Azar mengatakan, “Israel mendukung hak India untuk membela diri. Teroris harus tahu tidak ada tempat untuk bersembunyi dari kejahatan keji mereka terhadap orang yang tidak bersalah. #OperasiSindoor.”

8. Kementerian Luar Negeri Rusia

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan semakin dalamnya konfrontasi militer antara India dan Pakistan, dan meminta kedua negara untuk menahan diri.

Rusia, yang memiliki hubungan hangat dengan kedua negara, mengatakan bahwa mereka mengutuk semua bentuk terorisme dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs web kementerian luar negeri.

9. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China

Beijing meminta kedua belah pihak untuk menahan diri.

“China menyatakan penyesalan atas tindakan militer India pagi ini dan prihatin dengan perkembangan terkini. Tiongkok menentang semua bentuk terorisme,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

“Kami menghimbau India dan Pakistan untuk memprioritaskan perdamaian dan stabilitas, tetap tenang dan menahan diri, serta menghindari tindakan yang dapat semakin memperumit situasi.”

10. Turki

Kementerian Luar Negeri Turki mengecam serangan semalam India terhadap Pakistan, dengan mengklaim serangan itu menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian memperingatkan bahwa “langkah-langkah provokatif” telah membuka pintu bagi “perang habis-habisan”.

Kementerian itu juga meminta semua pihak untuk bertindak bijaksana dan mengatakan pihaknya berharap langkah-langkah akan diambil untuk mengurangi ketegangan sesegera mungkin.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *