Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Respons Moskow usai AS Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh Amerika



loading…

AS dilaporkan telah izinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh pasokan Amerika. Foto/The War Zone

MOSKOW – Moskow bereaksi singkat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh pasokan Amerika.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan respons Moskow sama seperti yang disampaikan Presiden Vladimir Putin sebelumnya .

“Presiden telah menyampaikan pendapatnya tentang masalah ini,” kata Zakharova kepada RBK, yang dilansir Senin (18/11/2024).

Pada bulan September, Putin menyatakan bahwa pasukan Ukraina tidak memiliki kemampuan untuk melakukan serangan dengan rudal jarak jauh yang dipasok Barat tanpa bantuan eksternal.

“Ini bukan masalah mengizinkan rezim Ukraina menyerang Rusia dengan senjata-senjata ini atau tidak. Ini tentang memutuskan apakah negara-negara NATO terlibat langsung dalam konflik militer atau tidak,” kata Putin saat itu.

Putin menambahkan bahwa jika keputusan mengizinkan serangan dibuat, “Moskow akan membuat keputusan yang tepat sebagai respons atas ancaman yang akan ditujukan kepada kami.”

Gedung Putih belum berkomentar secara terbuka tentang keputusan Biden memberikan “lampu hijau” kepada Ukraina untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh pasokan Amerika sebagaimana dilaporkan beberapa media AS.

Laporan New York Times menyatakan bahwa Ukraina diperkirakan akan mengerahkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) untuk melawan pasukan Rusia dan yang terduga pasukan Korea Utara di Wilayah Kursk Rusia, tempat pertempuran sengit sedang berlangsung.

Dugaan kehadiran pasukan Korea Utara telah digunakan sebagai bagian dari pembenaran atas perubahan kebijakan tersebut, meskipun tidak ada bukti terverifikasi bahwa pasukan Pyongyang beroperasi di Rusia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *