Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ramai di Media Sosial, Gerakan Pemuda Bertopeng Serukan Penggulingan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman



loading…

Gerakan Pemuda Bertopeng yang serukan penggulingan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bermunculan di media sosial. Foto/TikTok via Middle East Eye

RIYADH – Sebuah kampanye “Masked Youth Movement” atau “Gerakan Pemuda Bertopeng” yang menyerukan penggulingan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah ramai di media sosial. Mereka mempersoalkan pengeluaran publik untuk konser, festival, kelab malam, dan megaproyek yang digagas penguasa de facto kerajaan tersebut.

Serangkaian video yang beredar menampilkan orang-orang bertopeng mengungkapkan ketidakpuasan dengan standar hidup di Arab Saudi. Mereka kemudian membuat seruan yang memicu perdebatan sengit di media sosial, yakni penggulingan Pangeran Mohammed bin Salman.

Selain menutup wajah dan mata, mereka yang tampil dalam video-video tersebut juga mengubah-ubah suara. Pesan yang mereka tonjolkan sebenarnya adalah kondisi kehidupan—yang menurut mereka memburuk—dan kurangnya peluang ekonomi di tengah pengeluaran negara untuk acara-acara hiburan mewah dan megaproyek.

Baca Juga: Trump Penasaran dengan Pangeran Mohammed bin Salman: Bagaimana Anda Tidur di Malam Hari?

Mengutip Middle East Eye, Minggu (25/5/2025), video-video dari “Gerakan Pemuda Bertopeng” itu belum bisa diverifikasi keasliannya secara independen.

Klip-klip tersebut sebagian besar diunggah pada akun-akun anonim di TikTok, dan telah dibagikan ulang di berbagai platform media sosial, yang memicu kecaman sekaligus pujian.

“Hari ini kita menyaksikan gerakan kuat yang dipimpin oleh pemuda bebas bangsa kita, dengan berani menyuarakan hak-hak yang sah: kebebasan dan hak untuk menentukan nasib kita sendiri,” tulis pengguna akun @SALMMA1997 di X.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *