Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Rakyat Ukraina Marah saat Zelensky Dipermalukan Trump



loading…

Rakyat Ukraina marah saat Presiden Ukraina dipermalukan Donald Trump. Foto/X

KIEV – Rakyat Ukraina menunjukkan kemarahannya ketika Prersiden Volodymyr Zelensky dipermalukan Donald Trump saat kunjungannya ke Amerika Serikat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang mengatakan penting bahwa “Ukraina didengar dan tidak seorang pun melupakannya, baik selama perang maupun setelahnya”.

Dalam sebuah posting di Telegram, ia merenungkan kunjungannya dengan anggota komunitas Ukraina di Washington DC, dengan mengatakan penting bagi rakyatnya untuk “mengetahui bahwa mereka tidak sendirian” dan bahwa “kepentingan mereka terwakili di setiap negara, di setiap sudut dunia”.

“Terima kasih atas dukungan Anda di masa sulit ini, atas semua upaya Anda demi Ukraina dan rakyat Ukraina dan atas bantuan Anda – tidak hanya diplomatik dan finansial, tetapi juga politik dan doa,” tulisnya

Kemudian, seorang anggota parlemen Ukraina mengatakan kepada BBC bahwa dia terkejut dengan pertengkaran yang terjadi di Ruang Oval kemarin.

“Kami tidak menyangka akan terjadi agresi tingkat ini terhadap presiden kami,” kata Inna Sovsun, anggota parlemen oposisi di parlemen Ukraina.

“Kami merasakan [suatu] perasaan ketidakadilan yang kuat karena kami tidak seharusnya diperlakukan seperti itu. Kami adalah bangsa yang telah diserang, tetapi ini adalah dukungan yang kami dapatkan dari negara demokrasi terbesar di dunia,” katanya, seraya menambahkan bahwa situasi tersebut terasa “sangat tidak dapat dibenarkan”.

“Saya pikir itu tidak dapat diterima, apa yang dia hadapi di sana,” tambahnya.

Baca Juga: Efisiensi Tanpa Henti, Menggelorakan Revolusi Sayap Kanan

Di Ukraina, para komentator mengungkapkan kekecewaan bahwa hubungan dengan sekutu terkuatnya tiba-tiba berada pada titik terendah.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *