loading…
Almarhum pemimpin Hamas Ismail Haniyeh diklaim dibunuh di Teheran dengan rudal canggih yang melacak ponselnya. Foto/AP Photo/Osamah Abdulrahman
Haniyeh dibunuh di Teheran, Iran, pada 31 Juli. Sebelumnya, New York Times melaporkan bahwa bom ditanam di kamarnya beberapa bulan sebelum dia dibunuh.
Bom itu disembunyikan pada bulan Juni dan menggunakan teknologi jarak jauh canggih yang juga digunakan dalam pembunuhan kepala nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh, menurut laporan Jerusalem Post.
Namun, putra Haniyeh mengatakan kepada Al Arabiya bahwa laporan bom ditanam di kamar ayahnya itu tidak benar.
“Saya pikir cerita tentang alat peledak itu sama sekali tidak berdasar,” katanya kepada Al Arabiya dalam sebuah wawancara dari Doha, Qatar.
“Ada pengawal dan penasihat lain yang duduk di sebuah ruangan beberapa meter dari kamarnya, jadi jelas bahwa jika ada alat peledak, seluruh tempat itu akan meledak,” imbuh dia, yang dilansir Minggu (18/8/2024).
“Itu adalah rudal berpemandu yang melacak ponselnya yang dia taruh di malam hari di kamarnya di dekat kepalanya, yang langsung terkena,” kata Abdussalam.
Dia menyatakan bahwa ayahnya telah menggunakan ponselnya terus-menerus dan bahkan menggunakannya pada pukul 22.15 malam pada malam yang sama ketika dia terbunuh.
“Ayah saya menghadiri sebuah upacara resmi, dan dia membawa ponselnya, jadi operasinya tidak terlalu rumit,” katanya saat menjelaskan mengapa ayahnya menjadi sasaran empuk.