Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Putin Sahkan Doktrin Nuklir Rusia yang Baru, Ancaman Nyata bagi Barat dan Sekutunya



loading…

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Dewan Keamanan Nasional. Foto/Sputnik/Mikhail Metzel

MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan doktrin nuklir baru, yang memberlakukan perubahan yang pertama kali diumumkannya pada bulan September.

Perintah tersebut diterbitkan pada hari Selasa (19/11/2024) bersamaan dengan versi revisi dari dokumen militer utama.

Menurut doktrin baru tersebut, Rusia dapat menggunakan pencegahan nuklir untuk mencegah agresi oleh kekuatan musuh dan blok militer yang memiliki senjata pemusnah massal atau persenjataan konvensional dalam jumlah besar.

Negara-negara yang menyediakan ruang kedaulatan bagi pihak lain untuk mempersiapkan dan melancarkan serangan terhadap Rusia juga tunduk pada kebijakan tersebut.

Serangan oleh satu anggota blok, termasuk yang tidak memiliki senjata nuklir, akan dianggap sebagai serangan oleh seluruh kolektif.

Hal yang sama berlaku jika suatu negara yang secara resmi tidak tergabung dalam organisasi militer didukung oleh kekuatan nuklir.

Tujuan Rusia adalah untuk memastikan “calon agresor menyadari pembalasan tidak akan dapat dihindari” jika negara tersebut diserang, menurut doktrin tersebut.

Sekutu militer Rusia akan menikmati perlindungan yang sama.

Dokumen tersebut mencantumkan sepuluh ancaman yang memerlukan tindakan pencegahan, mulai dari persenjataan nuklir yang dimiliki pihak yang bermusuhan, hingga potensi penyebaran senjata pemusnah massal dan sistem pengirimannya yang tidak terkendali.

Ancaman lainnya termasuk penumpukan militer di dekat perbatasan Rusia, pengembangan sistem rudal antibalistik, penyebaran sistem senjata konvensional yang dapat menyerang wilayah Rusia, dan potensi rencana sabotase yang dapat menyebabkan bencana lingkungan berskala besar.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *