loading…
Presiden Vladimir Putin keluarkan dekrit yang perintahkan penambahan jumlah tentara Rusia menjadi 2,3 juta personel, termasuk 1,5 juta personel aktif. Foto/Sputnik/Konstantin Mikhalchevsky
Sebelumnya, negara yang sedang perang di Ukraina itu memiliki 2.209.130 personel militer, termasuk 1.320.000 tentara aktif.
Langkah Putin ini secara efektif akan membuat Rusia mengungguli Amerika Serikat dalam hal jumlah tentara aktif.
Sekadar diketahui, China memiliki 2,035 juta tentara aktif. Kemudian Rusia—setelah dekrit Putin—akan memiliki 1,5 juta tentara aktif.
Di urutan ketiga adalah India yang memiliki 1,455 juta tentara aktif, kemudian AS yang memiliki 1,328 juta tentara aktif.
Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) atau Korea Utara berada di urutan kelima dengan 1,32 juta tentara aktif.
Pada Desember 2023, Putin mengeluarkan dekrit serupa yang memerintahkan jumlah personel militer Rusia ditambaj menjadi lebih dari 2,2 juta, termasuk 1,3 juta tentara aktif.
Saat itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan hasil dari “perang proksi” yang dilancarkan Barat terhadap Moskow. “Keamanan negara kita tentu saja harus terjamin,” kata Peskov saat itu.
“Hal ini terkait dengan perang yang dilancarkan negara-negara Barat secara kolektif. Perang proksi, yang mencakup unsur-unsur partisipasi tidak langsung dalam aksi militer dan unsur-unsur perang ekonomi, perang finansial, perang hukum, melampaui kerangka hukum, dan sebagainya,” imbuh dia.
Dalam dekrit terbaru yang dikeluarkan hari Senin, yang dilansir Sputnik, Selasa (17/9/2024), Putin menginstruksikan pemerintah Rusia untuk mengalokasikan dana yang diperlukan bagi Kementerian Pertahanan untuk menambah jumlah personel militer seperti yang dia perintahkan.
(mas)