Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara



loading…

Perintah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk gencatan senjata dengan Ukraina mulai berlaku hari ini. Namun, Kyiv menganggapnya hanya sandiwara. Foto/Ilustrasi SINDO News

MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan gencatan selama tiga hari dengan Ukraina mulai berlaku hari ini (8/5/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Kemenangan Perang Dunia II.

Namun pengumuman sepihak oleh Putin itu langsung ditolak oleh Ukraina, yang menyebutnya tidak lebih dari sebuah “sandiwara politik” tanpa itikad baik.

Kremlin menyatakan gencatan senjata tiga hari tersebut merupakan upaya untuk menguji kesiapan Kyiv terhadap perdamaian. Tetapi Ukraina tetap skeptis, mengingat pengalaman buruk dari gencatan senjata sebelumnya yang dipenuhi pelanggaran.

Gencatan senjata diumumkan Putin sebagai “gestur kemanusiaan”, menyusul tekanan dari Amerika Serikat untuk mengakhiri perang yang sudah memasuki tahun ketiga. Sebaliknya, Ukraina menyerukan gencatan senjata selama 30 hari penuh untuk memberi ruang bagi diplomasi.

Baca Juga: Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pidato malamnya, menegaskan bahwa negaranya tetap membuka pintu untuk gencatan senjata yang lebih substansial.

“Kami tidak mencabut usulan ini, karena hal itu bisa memberikan peluang bagi diplomasi. Namun dunia belum melihat adanya respons nyata dari Rusia,” ujarnya, seperti dikutip AFP.

Meski gencatan senjata resmi dimulai hari ini, situasi di medan perang menunjukkan sebaliknya. Hanya beberapa jam sebelum masa gencatan berlaku, Moskow dan Kyiv masih saling melancarkan serangan udara.

Ukraina melaporkan sedikitnya dua korban jiwa, termasuk seorang ibu dan anaknya, akibat serangan Rusia.

Di sisi lain, Ukraina juga melancarkan serangan drone besar-besaran ke wilayah Rusia. Serangan itu mengganggu operasional bandara di berbagai kota besar seperti Moskow dan Saint Petersburg.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *