Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Putin Ancam Balas Ukraina setelah 41 Pesawat Rusia Dibom, Perang Nuklir Dikhawatirkan Pecah



loading…

Presiden Vladimir Putin ancam balas Ukraina setelah 41 pesawat Rusia dibombardir di lima pangkalan udara. Foto/X @DefenceU

WASHINGTON – Presiden Rusia Vladimir Putin telah berjanji untuk membalas Ukraina atas gelombang serangan drone yang membombardir 41 pesawat di lima pangkalan udara Rusia pada hari Minggu lalu. Para penasihat Kremlin dan tokoh-tokoh di sekitar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai khawatir perang nuklir akan pecah.

Kirill Dmitriev, kepala dana kekayaan kedaulatan Rusia dan perantara penting antara Kremlin dan utusan Trump; Steve Witkoff, menyebut gelombang serangan drone Ukraina sebagai serangan terhadap “aset nuklir Rusia”, dan menggemakan pernyataan dari tokoh-tokoh yang pro-MAGA (Make America Great Again) yang memperingatkan potensi Perang Dunia III.

“Komunikasi yang jelas sangat mendesak–untuk memahami kenyataan dan meningkatnya risiko sebelum terlambat,” tulis Dmitriev di media sosial, sambil menambahkan emoji merpati, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (5/6/2025).

Baca Juga: Putin Bersumpah Balas Ukraina yang Bombardir 41 Pesawat Rusia, Termasuk Pesawat Pengebom Nuklir

Ukraina mengeklaim bahwa serangan itu merusak 41 pesawat Rusia, termasuk pesawat pengebom nuklir Tu-95 dan Tu-22M. Pesawat Tu-95 dan Tu-22M sebelumnya digunakan Rusia untuk meluncurkan rudal jelajah ke kota-kota Ukraina selama perang berlangsung.

Pesawat-pesawat merupakan bagian dari triad nuklir bersama dengan rudal berbasis kapal selam dan silo yang menjadi dasar bagi sistem penangkal nuklir antara Rusia dan Amerika Serikat.

Setelah panggilan telepon dengan Putin pada hari Rabu, Trump mengatakan: “Presiden Putin mengatakan, dan dengan sangat tegas, bahwa dia harus menanggapi serangan baru-baru ini di lapangan udara.”

Ukraina secara sukarela menyerahkan senjata nuklirnya pada tahun 1994, sebagai imbalan atas jaminan keamanan dari AS, Inggris, dan Rusia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *