Profil Sheikh Nabil Qaouq, Pejabat Hizbullah yang Dibunuh Israel Dikenal sebagai Cendekiawan



loading…

Nabil Yahya Qaouq dikenal sebagai pejabat Hizbullah yang merupakan cendekiawan. Foto/Press TV

BEIRUT – Sheikh Nabil Yahya Qaouq, seorang ulama terkemuka Lebanon dan pejabat Hizbullah , dibunuh dalam serangan udara Israel di Al-Shiyah, sebuah lingkungan di pinggiran selatan Beirut, Dahiye.

Gerakan perlawanan Lebanon mengonfirmasi pembunuhan tokoh politik dan militer veteran tersebut sehari setelah serangan itu terjadi.

Puluhan serangan udara Israel menargetkan bangunan tempat tinggal di Lebanon selatan pada hari yang sama, dengan Lembah Bekaa, yang terletak di sebelah timur Beirut, terkena dampak yang sangat parah.

Di desa Nabi Shayth, banyak bangunan hancur menjadi puing-puing, yang menelan banyak korban jiwa warga sipil.

Profil Sheikh Nabil Qaouq, Pejabat Hizbullah yang Dibunuh Israel Dikenal sebagai Cendekiawan

1. Memiliki Banyak Peran di Hizbullah

Sheikh Qaouq lahir pada tanggal 20 Mei 1964 di Abba, sebuah kota kecil di Lebanon selatan. Selama bertahun-tahun, ia memegang banyak peran organisasi di berbagai unit Hizbullah.

“Pimpinan Hizbullah mengumumkan, dengan penuh penghormatan, kepada orang-orang yang berjuang, bangsa para pejuang, dan kepada pesantren-pesantren di Lebanon dan luar negeri, kesyahidan Yang Mulia, ulama dan pejuang yang terhormat Sheikh Nabil Qaouq,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbullah.

Gerakan tersebut menyampaikan belasungkawa kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dan keluarga serta rekan-rekan Nabil.

2. Cendekiawan yang Memiliki Pengetahuan Luas

Menurut pernyataan tersebut, Sheikh Qauoq adalah seorang “cendekiawan yang berpengetahuan luas, berorientasi pada misi, dan pejuang hebat, yang selalu hadir di garis depan jihad” melawan entitas Zionis dan para pendukungnya.

Ia dekat dengan para pejuang di garis depan dan menghabiskan kehidupannya yang mulia di bidang perjuangan, pengorbanan, dan pemberian, pernyataan tersebut mencatat.

Dari tahun 1991 hingga 2010, ia menjabat sebagai pejabat organisasi Hizbullah untuk wilayah selatan Lebanon, wilayah kritis selama perlawanan terhadap pendudukan Israel.

Setelah itu, ia menjadi wakil kepala dewan eksekutif Hizbullah, sebuah jabatan yang dipegangnya hingga tahun 2018.

3. Memimpin Unit Pencegahan

Ia juga menjabat sebagai kepala unit keamanan preventif dalam perlawanan Islam, sebuah peran yang ia pertahankan hingga ia mati syahid pada hari Sabtu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *