Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Profil Saparmurat Niyazov, Sosok Presiden yang Gratiskan Gas dan Listrik Satu Negara



loading…

Presiden Turkmenistan Saparmurat Niyazov bersama Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni 2000. Foto/kremlin.ru

ASHGABAT – Saparmurat Niyazov yang merupakan mantan Presiden Turkmenistan sempat membuat kebijakan yang menjamin para warganya mendapat listrik dan gas gratis.

Kebijakan tersebut dibuat setelah Turkmenistan lepas dari tangan Uni Soviet. Dilansir Deutsche Welle, warga Turkmenistan bisa mendapatkan 35 kilowatt listrik, 50 meter kubik gas alam setiap bulan, dan 250 liter air per hari.

Tidak cukup sampai di situ, Pemerintah juga memberikan berbagai subsidi kebutuhan pokok seperti tepung, minyak, dan gula.

Namun banyaknya pemberian dari pemerintah ini justru membuat Turkmenistan terpuruk di tahun 2017.

Hal tersebut membuat Presiden Berdymukhamedov memutuskan menghentikan semua subsidi dan program listrik, minyak, serta air gratis bagi masyarakat. Keputusan ini mulai berlaku sejak awal 2019.

Profil Saparmurat Niyazov

Dikutip dari Britannica, Saparmurat Niyazov lahir 19 Februari 1940, Kipchak, dekat Ashkhabad, SSR Turkmenistan, Uni Soviet, yang sekarang namanya jadi Ashgabat.

Saparmurat adalah seorang politikus yang masuk dalam Partai Komunis Turkmenistan dari tahun 1985 hingga 1991, serta merupakan salah satu pendukung upaya kudeta Soviet tahun 1991.

Setelah Uni Soviet runtuh, Saparmurat lantas memegang kendali kekuasaan Turkmenistan selama kurang lebih 15 tahun dari 1991 hingga 2006.

Dalam biografinya disebutkan jika Saparmurat mulai bekerja sebagai instruktur di komite eksplorasi serikat buruh Turkmenistan setelah menamatkan sekolah pada tahun 1959.

Dia kemudian menuntut ilmu di Institut Politeknik Leningrad, hingga meraih gelar insinyur listrik di tahun 1967.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *