loading…
Presiden Turkmenistan Saparmurat Niyazov bersama Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni 2000. Foto/kremlin.ru
Kebijakan tersebut dibuat setelah Turkmenistan lepas dari tangan Uni Soviet. Dilansir Deutsche Welle, warga Turkmenistan bisa mendapatkan 35 kilowatt listrik, 50 meter kubik gas alam setiap bulan, dan 250 liter air per hari.
Tidak cukup sampai di situ, Pemerintah juga memberikan berbagai subsidi kebutuhan pokok seperti tepung, minyak, dan gula.
Namun banyaknya pemberian dari pemerintah ini justru membuat Turkmenistan terpuruk di tahun 2017.
Hal tersebut membuat Presiden Berdymukhamedov memutuskan menghentikan semua subsidi dan program listrik, minyak, serta air gratis bagi masyarakat. Keputusan ini mulai berlaku sejak awal 2019.
Profil Saparmurat Niyazov
Dikutip dari Britannica, Saparmurat Niyazov lahir 19 Februari 1940, Kipchak, dekat Ashkhabad, SSR Turkmenistan, Uni Soviet, yang sekarang namanya jadi Ashgabat.
Saparmurat adalah seorang politikus yang masuk dalam Partai Komunis Turkmenistan dari tahun 1985 hingga 1991, serta merupakan salah satu pendukung upaya kudeta Soviet tahun 1991.
Setelah Uni Soviet runtuh, Saparmurat lantas memegang kendali kekuasaan Turkmenistan selama kurang lebih 15 tahun dari 1991 hingga 2006.
Dalam biografinya disebutkan jika Saparmurat mulai bekerja sebagai instruktur di komite eksplorasi serikat buruh Turkmenistan setelah menamatkan sekolah pada tahun 1959.
Dia kemudian menuntut ilmu di Institut Politeknik Leningrad, hingga meraih gelar insinyur listrik di tahun 1967.