Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Profil Greta Thunberg, Aktivis Kemanusiaan yang Ditangkap Israel Sebelum Masuk Gaza



loading…

Greta Thunberg dikenal sebagai aktivis kemanusiaan. Foto/X/@RimabestRima12

GAZA – Aktivis iklim Greta Thunberg gagal menjalankan misi kemanusiaannya ke Gaza setelah dideportasi oleh otoritas Israel. Thunberg dan sejumlah rekannya dicegat saat mereka tengah berada di atas kapal bernama Madleen yang sedang menuju wilayah Gaza.

Perjalanan tersebut dilakukan pada Senin, 9 Juni 2025. Dalam perjalanannya, Thunberg sempat membagikan beberapa momen di media sosial, termasuk foto dirinya di atas kapal sambil mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza yang terdampak konflik.

Namun, kapal mereka dihentikan oleh pihak Israel. Thunberg dan rekan-rekannya kemudian ditahan untuk beberapa waktu. Setelah penahanan tersebut, sejumlah aktivis dipulangkan ke negara asal masing-masing, termasuk Greta Thunberg yang akhirnya kembali ke Paris.

Setibanya di Paris, Thunberg memberikan pernyataan kepada media. Ia menuduh pasukan Israel telah melakukan penyerangan dan penculikan secara ilegal. Menurutnya, tindakan tersebut tidak berdasar karena ia dan timnya tidak melanggar hukum apa pun selama perjalanan kemanusiaan tersebut.

Menanggapi tudingan tersebut, Pemerintah Israel membantah keras bahwa pihaknya telah melakukan penculikan. Melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri, Israel menyatakan bahwa tindakan mereka merupakan bagian dari prosedur hukum. Deportasi dilakukan karena kapal yang digunakan Thunberg memasuki zona yang dinilai melanggar aturan keamanan nasional.

Profil Greta Thunberg

Greta Thunberg lahir pada Agustus 2003 di Stockholm, Swedia. Pengalamannya melihat dampak perubahan iklim sejak kecil, seperti laporan tentang burung mati karena plastik, mendorongnya untuk bertindak sejak usia sekitar 8–9 tahun.

Ketika usianya baru 15 tahun pada Agustus 2018, Greta memulai aksi protes sendirian di luar Gedung Parlemen Swedia dengan spanduk bertuliskan “Skolstrejk för klimatet” (mogok sekolah demi iklim).

Aksi tersebut berubah menjadi gerakan global bernama Fridays for Future, yang kemudian mengilhami jutaan pelajar di lebih dari 270 kota di dunia untuk melakukan mogok serupa demi menuntut aksi nyata legislatif terhadap perubahan iklim.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *