Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Profil Abdelkader Harkassi, Imam Spanyol yang Berangkat Haji dengan Naik Kuda



loading…

Tiga pria Muslim Spanyol, Abdelkader Harkassi, Abdallah Hernandez, dan Tariq Rodriguez berangkat haji ke Makkah, Arab Saudi, dengan naik kuda. Foto/Shifa Mosque

JAKARTA – Pada musim gugur 2024, tiga pria Muslim asal Spanyol memulai perjalanan ke Makkah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah haji. Yang luar biasa dari perjalanan spiritual ini adalah mereka menunggang kuda sejauh 8.000 kilometer.

Salah satu dari mereka adalah Abdelkader Harkassi, seorang imam dan pecinta kuda, yang bertekad menghidupkan kembali tradisi Muslim Andalusia yang telah hilang selama lebih dari 500 tahun.

Baca Juga: Setelah Tempuh 8.000 Km, Jemaah Haji Berkuda asal Spanyol Tiba di Arab Saudi

Profil Singkat Abdelkader Harkassi

Nama Lengkap: Abdelkader Harkassi Aidi

Kewarganegaraan: Spanyol

Tempat Tinggal: Aracena, Andalusia, Spanyol

Profesi: Imam di Shifa Mosque, London

Minat Khusus: Pecinta kuda dan penggiat tradisi Islam Andalusia

Peran dalam Perjalanan: Penunggang kuda dan penyelenggara logistik perjalanan haji

Perjalanan Haji dengan Menunggang Kuda

Perjalanan Abdelkader Harkassi dimulai dari Almonaster la Real, sebuah kota kecil di Andalusia, Spanyol, pada Oktober 2024.

Bersama dua rekannya, Abdallah Hernandez dan Tariq Rodriguez, Harkassi menempuh perjalanan melintasi berbagai negara, termasuk Prancis, Italia, Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, Kosovo, Makedonia Utara, Bulgaria, Yunani, Turki, Mesir dan Arab Saudi.

Mengutip dari laman Shifa Mosque, Senin (5/5/2025), mereka menunggang kuda Arab Asil, yang dikenal karena ketahanan dan kecepatannya, untuk menempuh perjalanan ini. Perjalanan ini tidak hanya menantang secara fisik, tetapi juga merupakan upaya untuk menghidupkan kembali rute haji darat yang pernah dilalui oleh Muslim Andalusia sebelum pengusiran mereka dari Spanyol pada abad ke-15.

Bagi Harkassi, perjalanan ini bukan sekadar menunaikan ibadah haji, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya dan spiritual Muslim Andalusia.

Dia berharap perjalanan ini dapat menginspirasi generasi muda Muslim untuk lebih mengenal dan menghargai sejarah Islam di Eropa.

Dalam sebuah wawancara media, Harkassi menyatakan, “Melalui perjalanan ini, kami belajar bahwa Allah membuat segalanya menjadi mungkin. Jika Anda percaya kepada Allah dan memulai proyek Anda, Anda akan mencapainya. Alhamdulillah.”

Perjalanan mereka didukung oleh berbagai komunitas Muslim di sepanjang rute yang mereka lalui. Mereka juga mendokumentasikan perjalanan ini melalui media sosial dan platform crowdfunding untuk berbagi pengalaman dan menggalang dukungan.

Setibanya di Istanbul, mereka disambut oleh Universitas Istanbul Sabahattin Zaim dan bertemu dengan mahasiswa serta pendukung yang terinspirasi oleh perjalanan mereka.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *