Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pria Yahudi AS Tembak 2 Warga Israel, Awalnya Dikira Orang Palestina



loading…

Mordechai Brafman menembak dua warga Israel. Foto/x/@DillyHussain88

WASHINGTON – Seorang pria Yahudi di Florida, Amerika Serikat, yang diidentifikasi sebagai pendukung ekstrem Israel, menembaki dua warga Israel Sabtu malam. Dia melepaskan sedikitnya 17 tembakan setelah menghentikan mobilnya karena ia yakin mereka warga Palestina.

Namun, korban sebenarnya adalah turis Yahudi Israel, seorang ayah dan anak yang sedang berkunjung ke AS.

Penembakan tersebut, yang terjadi di Pantai Miami, menyebabkan kedua pria dirawat di rumah sakit dengan luka tembak, satu di bahu, yang lain di lengan bawah. Tersangka penembakan, Mordechai Brafman yang berusia 27 tahun, kini menghadapi dakwaan percobaan pembunuhan.

Menurut laporan penangkapan, saat ditahan, Brafman membuat pernyataan yang mengklaim, “Saat mengemudikan truk, saya melihat dua orang Palestina dan menembak serta membunuh keduanya.” Pihak berwenang telah mengonfirmasi bahwa sebelumnya tidak ada hubungan antara tersangka dan para korban.

Serangan itu tampaknya tidak beralasan, demikian dilaporkan Times of Israel. Undang-undang senjata api yang longgar di Florida mengizinkan penduduk membawa senjata tersembunyi tanpa memerlukan pelatihan, pemeriksaan latar belakang, atau izin.

Menurut Departemen Kehakiman, laporan kejahatan kebencian di Florida melonjak lebih dari 50 persen antara tahun 2022 (161 insiden) dan 2023 (249 insiden), dengan peningkatan paling tajam dalam kasus yang menargetkan individu berdasarkan etnis dan agama.

Sebaliknya, negara bagian berpenduduk padat lainnya seperti California, New York, dan Texas mengalami sedikit penurunan dalam kejahatan kebencian yang dilaporkan selama periode yang sama.

Menanggapi penembakan tersebut, cabang Florida dari Council on American-Islamic Relations (CAIR) menyerukan tuntutan federal atas kejahatan kebencian, dengan menekankan motif yang diduga dimiliki oleh tersangka.

“Tindakan yang diduga dilakukan oleh tersangka penembak, bukan etnis korban yang sebenarnya, yang seharusnya menjadi faktor penentu untuk tuntutan dalam kasus yang meresahkan ini,” kata Wilfredo Amr Ruiz dalam sebuah pernyataan publik.

Kejahatan kebencian dapat mencakup serangan berdasarkan identitas yang keliru, yang tampaknya terjadi dalam insiden ini.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *