Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Presiden Suriah Klaim Konflik dengan Loyalis Assad Sudah Terkendali



loading…

Presiden Suriah mengklaim konflik dengan loyalis Assad sudah terkendali. Foto/Xinhua

DAMASKUS – Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa mengatakan pada Minggu bahwa insiden keamanan baru-baru ini di wilayah pesisir negara itu “terkendali,” menyebutnya sebagai “tantangan yang diharapkan.”

“Krisis telah berlalu dengan aman,” kata Sharaa setelah menghadiri salat subuh di sebuah masjid di distrik Al Mezzeh, Damaskus seperti yang ditunjukkan oleh sebuah video yang dibagikan di media sosial.

“Apa yang terjadi di negara ini adalah tantangan yang diharapkan. Kita harus menjaga persatuan nasional dan perdamaian sipil di antara warga Suriah,” tegasnya, dilansir Anadolu.

“Kita mampu hidup bersama di negara ini semampunya,” tambahnya.

Baca Juga: NATO Terancam Bubar, Eropa Bangun Koalisi Baru

Dalam beberapa hari terakhir, provinsi pesisir Latakia dan Tartus telah mengalami peningkatan ketegangan keamanan di tengah serangan terkoordinasi oleh para loyalis rezim Assad sebelumnya. Serangan-serangan ini – yang digambarkan sebagai yang paling parah sejak jatuhnya rezim pada bulan Desember – menargetkan patroli keamanan, pos pemeriksaan, dan rumah sakit, yang mengakibatkan kematian dan cedera.

Sebagai tanggapan, pasukan keamanan dan militer melancarkan operasi penyisiran untuk melacak para penyerang. Operasi-operasi tersebut telah menyebabkan bentrokan sengit, karena pejabat pemerintah menegaskan bahwa situasi sedang bergerak menuju stabilitas penuh.

Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada tanggal 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak tahun 1963.

Sharaa, yang memimpin pasukan anti-rezim untuk menggulingkan Assad, dinyatakan sebagai presiden untuk masa transisi pada tanggal 29 Januari.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *