Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Prancis Marah Pesawat Mata-matanya Dibidik Sistem Rudal S-400 Rusia di Atas Laut Baltik



loading…

Prancis marah setelah pesawat mata-matanya dibidik sistem rudal S-400 Rusia di atas Laut Baltik. Foto/Sputnik

PARIS – Militer Prancis marah setelah pesawat mata-matanya yang melakukan penerbangan pengintaian di atas Laut Baltik sebagai bagian dari operasi NATO dibidik oleh sistem rudal S-400 Rusia.

Pesawat Atlantique 2, bagian dari unit Angkatan Laut Prancis, pada Rabu malam menjadi sasaran “attempted jamming” dan “illumination” oleh radar pengendali tembakan sistem pertahanan S-400 Moskow.

Pesawat itu sedang dalam penerbangan pengintaian selama hampir lima jam di atas Laut Baltik—memantau aktivitas maritim di dekat negara-negara Baltik, termasuk Swedia—ketika “dikunci” oleh radar sistem rudal canggih tersebut.

Selama misi tersebut, kru pesawat memeriksa sekitar 200 kapal, sebagian besar warga sipil, tetapi tidak menemukan aktivitas mencurigakan yang dapat dikaitkan dengan kerusakan baru-baru ini pada telekomunikasi bawah laut dan kabel listrik di wilayah Baltik.

Menurut Le Figaro, yang mengutip militer Prancis, pesawat itu membawa seorang jurnalis dari kantor berita AFP pada saat kejadian.

Angkatan Bersenjata Prancis mengungkapkan bahwa selama misi tersebut, pesawat Atlantique 2menjadi sasaran “attempted jamming (percobaan pengacauan)” dan “illumination (penerangan)” oleh radar pengendali tembakan, istilah militer yang merujuk pada penggunaan radar untuk menargetkan suatu objek.

Kolonel Guillaume Vernet, juru bicara Angkatan Bersenjata Prancis, mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya sebagai “tindakan agresif.” “Penggunaan radar untuk ‘menerangi’ pesawat kami di perairan internasional merupakan tindakan agresif,” kata Vernet.

”Tindakan tersebut bukanlah hal yang luar biasa di area ini dan berarti bahwa Rusia tidak tinggal diam,” ujarnya, seperti dikutip EurAsian Times, Minggu (19/1/2025).

Kolonel Vernet memuji profesionalisme awak pesawat Prancis, dengan mencatat kemampuan mereka untuk meredakan situasi dan melanjutkan misi tanpa insiden lebih lanjut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *