loading…
Prancis marah setelah pesawat mata-matanya dibidik sistem rudal S-400 Rusia di atas Laut Baltik. Foto/Sputnik
Pesawat Atlantique 2, bagian dari unit Angkatan Laut Prancis, pada Rabu malam menjadi sasaran “attempted jamming” dan “illumination” oleh radar pengendali tembakan sistem pertahanan S-400 Moskow.
Pesawat itu sedang dalam penerbangan pengintaian selama hampir lima jam di atas Laut Baltik—memantau aktivitas maritim di dekat negara-negara Baltik, termasuk Swedia—ketika “dikunci” oleh radar sistem rudal canggih tersebut.
Selama misi tersebut, kru pesawat memeriksa sekitar 200 kapal, sebagian besar warga sipil, tetapi tidak menemukan aktivitas mencurigakan yang dapat dikaitkan dengan kerusakan baru-baru ini pada telekomunikasi bawah laut dan kabel listrik di wilayah Baltik.
Menurut Le Figaro, yang mengutip militer Prancis, pesawat itu membawa seorang jurnalis dari kantor berita AFP pada saat kejadian.
Angkatan Bersenjata Prancis mengungkapkan bahwa selama misi tersebut, pesawat Atlantique 2menjadi sasaran “attempted jamming (percobaan pengacauan)” dan “illumination (penerangan)” oleh radar pengendali tembakan, istilah militer yang merujuk pada penggunaan radar untuk menargetkan suatu objek.
Kolonel Guillaume Vernet, juru bicara Angkatan Bersenjata Prancis, mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya sebagai “tindakan agresif.” “Penggunaan radar untuk ‘menerangi’ pesawat kami di perairan internasional merupakan tindakan agresif,” kata Vernet.
”Tindakan tersebut bukanlah hal yang luar biasa di area ini dan berarti bahwa Rusia tidak tinggal diam,” ujarnya, seperti dikutip EurAsian Times, Minggu (19/1/2025).
Kolonel Vernet memuji profesionalisme awak pesawat Prancis, dengan mencatat kemampuan mereka untuk meredakan situasi dan melanjutkan misi tanpa insiden lebih lanjut.