Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Politisi Filipina Ini Tawarkan Diri Tiduri Ibu-ibu Kesepian dalam Pidato Kampanye



loading…

Christian Sia, politisi Filipina yang tawarkan diri untuk tidur dengan ibu-ibu tunggal yang kesepian. Tawaran ini disampaikan dalam pidato kampanyenya. Foto/inquirer

MANILA – Seorang politisi calon anggota Kongres Filipina memicu kecaman setelah menawarkan diri untuk tidur dengan ibu-ibu tunggal yang kesepian dalam pidato kampanyenya.

Para kritikus menilai pidato kampanyenya bernada misoginis, yang dapat menyebabkan dirinya didiskualifikasi dari Pemilu bulan Mei.

Dalam pidatonya pada 3 April, Christian Sia, seorang pengacara yang beralih menjadi politisi dan kandidat anggota Kongres dari Kota Pasig, menyampaikan pernyataan tentang penampilan fisik asistennya dan komentar tentang ibu tunggal, yang oleh banyak orang dianggap “seksis dan merendahkan martabat”.

Minggu lalu, otoritas Pemilu mengirim surat pernyataan awal untuk Sia setelah dia menawarkan untuk tidur dengan ibu-ibu tunggal, sebuah pernyataan yang kemudian dia gambarkan sebagai lelucon.

“Setiap ibu tunggal yang kesepian yang masih mengalami menstruasi, saya tegaskan, dia yang seharusnya masih mengalami menstruasi, saya akan tidur dengannya selama satu malam,” katanya.

Organisasi hak-hak perempuan mengecam pernyataannya, dengan menyatakan bahwa komentar Sia meremehkan tantangan yang dihadapi oleh orang tua tunggal, mengubah perjuangan mereka menjadi bahan tertawaan yang kasar.

Pada Jumat pekan lalu, Sia mengeluarkan permintaan maaf, dengan menegaskan bahwa para pendukungnya harus mengarahkan rasa frustrasi mereka kepada orang yang mengunggah video, yang menurutnya menghilangkan momen ketika hadirin seharusnya menertawakan ucapannya.

Dia mengeklaim ucapannya dimaksudkan untuk menambah nilai “kejutan” pada pidatonya.

Sia kemudian meminta maaf, dengan menyatakan, “Jika saya menyakiti perasaan Anda, saya minta maaf.”



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *