Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Politikus Denmark Bakar Alquran di Depan Kedubes Turki



loading…

Rasmus Paludan kembali membakar Alquran di depan Kedubes Turki. Foto/Press TV

STOCKHOLM – Politisi Islamofobia Denmark Rasmus Paludan sekali lagi menodai Alquran dengan membakar salinan kitab suci Islam yang paling dihormati di ibu kota Denmark, Kopenhagen.

Paludan, pendiri dan pemimpin partai anti-imigrasi nasionalis Denmark Stram Kurs yang berusia 43 tahun, sekali lagi memicu kontroversi dengan melakukan tindakan penistaan di luar kedutaan besar Turki di Denmark.

Sebuah video yang dipublikasikan di platform media sosial menunjukkan Paludan menodai Alquran, tindakan yang sangat menyinggung umat Islam di seluruh dunia.

Pada hari Jumat, polisi Denmark mengumumkan bahwa Paludan, berdasarkan “penilaian konkret,” dilarang berdemonstrasi di Kopenhagen selama 24 jam ke depan.

Baca Juga: Drama dan Strategi Hamas Menata Diri

Penodaan Alquran oleh Paludan baru-baru ini terjadi setelah pembunuhan imigran Irak Salwan Momika di apartemennya di kota Sodertalje pada tanggal 30 Januari.

Penodaan Alquran yang berulang kali dilakukan Momika di Swedia juga membuat marah umat Muslim dan non-Muslim di seluruh dunia.

Pria berusia 38 tahun itu melakukan beberapa pembakaran dan penodaan yang menghujat kitab suci Islam di Swedia pada tahun 2023. Video pembakaran Alquran mendapat publisitas di seluruh dunia dan menimbulkan kemarahan serta kritik di negara-negara Muslim, yang menyebabkan kerusuhan dan keresahan di banyak tempat.

Kementerian Luar Negeri Irak meminta Swedia pada tahun 2023 untuk mengekstradisi pria Irak tersebut sehingga ia dapat diadili sesuai dengan hukum negara tersebut.

Kementerian menekankan bahwa tindakan keji Momika, yang merupakan penghinaan terhadap kesucian agama, telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *