Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Polandia Ungkap Tatanan Dunia Baru Hadir setelah Kesepakatan Damai Rusia dan Ukraina



loading…

Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia Radoslaw Sikorski. Foto/anadolu

WARSAWA – Kesepakatan damai potensial antara Rusia dan Ukraina akan memiliki efek berantai yang sama seperti Konferensi Potsdam 1945, yang menentukan tatanan pasca-Perang Dunia II selama beberapa dekade mendatang.

Pendapat itu diungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia Radoslaw Sikorski.

Dalam wawancara dengan penyiar TVN24 pada hari Selasa (12/11/2024), Sikorski menyampaikan pendapatnya tentang bagaimana pemerintahan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat mengubah kebijakan Amerika terhadap Ukraina dan apa artinya bagi negara-negara Eropa lainnya.

Menteri tersebut menyatakan “keputusan seperti Potsdam sudah di depan mata,” seraya menambahkan keputusan tersebut “dapat membangun tatanan internasional baru selama beberapa dekade.”

Dia merujuk pada perjanjian antara Uni Soviet dan sekutu Barat yang membuka jalan bagi kemunculan blok Timur dan Barat secara de facto serta pembagian Jerman, dan yang menjadi panggung bagi persaingan Perang Dingin yang sengit.

Menurut Sikorski, Polandia, yang telah menjadi pendukung setia Ukraina sejak pecahnya permusuhan, juga tengah mempersiapkan Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa yang “dramatis” pekan depan.

“Keputusan besar harus dibuat, atau tidak akan dibuat, tentang apakah kita siap mengalokasikan sumber daya riil, misalnya aset Rusia yang dibekukan, untuk mendukung Ukraina,” papar dia.

Pada saat yang sama, menteri luar negeri berpendapat meskipun pemerintahan Trump yang akan datang ingin mengakhiri konflik, mereka “tidak mampu menanggung kekalahan telak bagi Ukraina.”

Untuk mendukung pendiriannya, Sikorski mengutip contoh penarikan pasukan AS yang kacau dari Afghanistan pada tahun 2021, dengan mencatat, “Persepsi kekalahan di Afghanistan merupakan beban bagi pemerintahan (Joe) Biden.”

Menjelang pemilu presiden AS, Trump berulang kali berjanji mengakhiri konflik Ukraina dalam waktu 24 jam bahkan sebelum dilantik.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *