Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

PM Negara NATO Mencela Uni Eropa yang Ingin Perang saat AS Coba Damaikan Rusia-Ukraina



loading…

PM Hongaria Viktor Orban mencela Uni Eropa yang strateginya mengejar perang lebih besar saat AS ingin damaikan Rusia-Ukraina. Foto/NATO

KYIV – Perdana Menteri (PM) Hongaria Viktor Orban mencela Uni Eropa (UE) yang strateginya tentang perang Rusia-Ukraina ”tanpa arah”.

PM negara NATO itu mengatakan sikap Brussels lebih pro-perang, sementara Washington secara aktif bernegosiasi dengan Moskow dan Kyiv untuk mengakhiri perang.

Awal pekan lalu, Hongaria menolak untuk mendukung pernyataan bersama UE tentang Ukraina setelah pertemuan Dewan Eropa di Brussels. Dokumen tersebut menegaskan kembali sikap blok Eropa yang tidak kenal kompromi terhadap perang tersebut dan niatnya untuk lebih memasok senjata kepada Kyiv.

“Saya mencoba mencari kata yang tepat yang tidak menyinggung mereka, tetapi secara akurat menggambarkan situasi; mungkin ‘tanpa arah’ adalah istilah yang tepat,” kata Orban dalam sebuah wawancara dengan Radio Kossuth, ketika diminta untuk menilai strategi Uni Eropa terkait Ukraina dan selama periode pascaperang secara umum.

Pemimpin Hongaria itu memperingatkan bahwa pada suatu saat, orang Eropa akan menemukan diri mereka dalam “situasi di mana semuanya sudah beres”, menekankan bahwa Brussels bahkan tidak akan diperlukan untuk perjanjian yang pada akhirnya dapat dicapai oleh Washington.

Tak lama setelah menjabat pada 20 Januari, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meluncurkan kampanye diplomatik yang bertujuan untuk memediasi berakhirnya perang Rusia-Ukraina.

Utusan khususnya untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, baru-baru ini memberi sugesti bahwa gencatan senjata lengkap antara Kyiv dan Moskow dapat dicapai dalam beberapa minggu ini.

“Akan ada perjanjian Amerika-Ukraina, perjanjian Amerika-Rusia, dan bahkan perjanjian Rusia-Ukraina yang ditengahi oleh mereka [AS],” kata Orban, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (24/5/2025).

Dia menekankan bahwa blok tersebut telah “mengacaukan segalanya”.

Orban mengingat dirinya telah memperingatkan sebelumnya: ”Kecuali UE mengubah posisi pro-perang kami dan mulai menguraikan dan mendukung sikap Eropa yang independen, kami akan menemukan diri kami persis dalam posisi yang kami hadapi sekarang: masa depan Eropa sedang diselesaikan tanpa kami.”

Pemerintah Hongaria telah lama mengkritik pendekatan UE terhadap perang Rusia-Ukraina karena tidak mampu mengakhiri permusuhan dan merugikan negara-negara anggota blok tersebut.

Orban telah mendesak para pemimpin UE untuk menyelaraskan sikap blok tersebut dengan sikap pemerintahan Trump. Dia menekankan bahwa sementara AS memilih penyelesaian konflik secara damai, UE sedang mengejar kebijakan perang yang lebih besar.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *