Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pertama Kalinya, Houthi Yaman Tembakkan Rudal ke Jet Tempur F-16 AS



loading…

Kelompok Houthi Yaman untuk pertama kalinya menembakkan rudal permukaan-ke-udara ke jet tempur F-16 Amerika Serikat di atas Laut Merah. Foto/AF.mil

SANAA – Kelompok Houthi Yaman untuk pertama kalinya menembakkan rudal permukaan-ke-udara ke jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS) di atas Laut Merah.

Menurut laporan Fox News pada Sabtu, serangan langka ini digambarkan para pejabat Amerika sebagai eskalasi signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung antara kelompok yang didukung Iran tersebut dengan militer AS.

Laporan itu menyebutkan rudal yang ditembakkan tersebut meleset dari targetnya.

Houthi juga menembakkan rudal permukaan-ke-udara ke pesawat nirawak MQ-9 Reaper Amerika yang diterbangkan militer AS di atas Yaman pada 19 Februari 2025.

Houthi sebelumnya telah menembak jatuh beberapa pesawat nirawak MQ-9 Reaper selama setahun terakhir. Setiap pesawat nirawak ini berharga sekitar USD32 juta, menurut laporan Kongres Amerika.

Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menetapkan Houthi sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) atas serangan mereka terhadap kapal-kapal kargo di Laut Merah dan yang terkait dengan Israel sebagai dukungan mereka terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Sekarang ada perdebatan kebijakan di tingkat tertinggi militer pemerintahan Trump tentang cara terbaik untuk melawan Houthi.

Tak lama setelah pelantikan Trump sebagai presiden AS, Iran mengarahkan pasukan sekutunya di seluruh Timur Tengah termasuk Houthi untuk menahan diri, menurut laporan Telegraph yang mengutip seorang pejabat senior Iran di Teheran.

“Pasukan dan sekutu di wilayah tersebut telah diinstruksikan untuk bertindak dengan hati-hati karena [rezim] merasakan ancaman eksistensial dengan kembalinya Trump,” kata pejabat Iran tersebut.

“Di Irak dan Yaman, pasukan telah diberitahu untuk tidak menargetkan aset Amerika mana pun, dan jika mereka melakukannya, mereka secara tegas diperingatkan agar tidak menggunakan senjata Iran,” ujarnya.

“Mereka telah diberitahu untuk mempertahankan posisi defensif untuk sementara waktu dan untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat memprovokasi Amerika,” paparnya.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *