loading…
Rudal pencegat Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ditembakkan selama latihan. Foto/Angkatan Darat AS/Wikipedia
“Ini merupakan yang pertama kalinya sejak Presiden AS Joe Biden menempatkan sistem tersebut di Israel pada bulan Oktober,” ungkap seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters pada hari Jumat (27/12/2024).
“THAAD, atau sistem Terminal High Altitude Area Defense, digunakan untuk mencoba mencegat proyektil dari Yaman selama 24 jam terakhir, dan analisis akan menentukan keberhasilannya,” papar sumber yang berbicara dengan syarat anonim.
Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Israel menyerang beberapa target yang terkait dengan gerakan Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman pada hari Kamis, termasuk Bandara Internasional Sanaa.
Media Houthi mengatakan enam orang tewas akibat serangan Israel.
Houthi telah berulang kali menembakkan drone dan rudal ke Israel dalam apa yang mereka gambarkan sebagai tindakan solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza.
Pada bulan Oktober, Biden menempatkan sistem THAAD, yang dibuat Lockheed Martin LMN.T, di Israel bersama dengan sekitar 100 tentara AS untuk membantu mempertahankan negara apartheid tersebut.
THAAD merupakan bagian penting dari sistem pertahanan udara berlapis milik militer AS dan melengkapi sistem pertahanan antirudal Israel yang sudah tangguh.
Meski demikian, banyak laporan menyebut rudal-rudal dari Yaman dan Lebanon dapat menerobos sistem pertahanan udara rezim kolonial Israel.
(sya)