Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Perang Ukraina Adalah Perang Proksi Amerika dengan Rusia



loading…

Langka, AS akui perang Ukraina sebenarnya adalah perang proksi antara Amerika dengan Rusia. Foto/Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia

WASHINGTON – Pemerintah Washington menyampaikan pengakuan langka bahwa perang Ukraina sebenarnya adalah perang proksi antara Amerika Serikat (AS) dengan Rusia.

Pengakuan itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, menyusul perubahan besar dalam kebijakan Amerika di bawah Presiden Donald Trump terhadap Ukraina.

“Presiden [Donald] Trump memandang ini sebagai konflik yang berlarut-larut dan menemui jalan buntu, dan sejujurnya, ini adalah perang proksi antara kekuatan nuklir: Amerika Serikat, yang membantu Ukraina, dan Rusia,” kata Rubio kepada Fox News.

“Ini harus diakhiri, dan tidak ada yang punya ide atau rencana untuk mengakhirinya,” ujarnya, mengomentari keputusan Trump baru-baru ini untuk membekukan bantuan militer dan intelijen ke Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk memajukan perundingan damai.

Moskow telah lama mengeklaim bahwa mereka tengah berperang melawan Barat yang dipimpin AS di Ukraina, yang telah menerima bantuan militer Barat yang signifikan untuk membantu mengusir invasi Rusia.

Rubio mengkritik sekutu Ukraina atas apa yang dia gambarkan sebagai pendekatan yang cacat terhadap bantuan militer.

“Rencana mereka adalah memberi [Ukraina] sebanyak yang mereka butuhkan selama yang dibutuhkan. Itu bukan strategi,” kata Rubio, mantan pengamat kebijakan luar negeri yang sebelumnya menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “penjahat” dan “gangster.”

Pada hari Kamis, Kremlin mengatakan bahwa mereka setuju dengan karakterisasi Rubio tentang perang di Ukraina sebagai konflik “proksi” antara Amerika Serikat dan Rusia.

“Kami telah mengatakan ini berkali-kali sebelumnya, bahwa ini adalah konflik antara Rusia dan Barat kolektif,” kata juru bicara Dmitry Peskov kepada wartawan, yang dilansir The Moscow Times, Jumat (7/3/2025).



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *