Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Perang Bisa Berhenti Besok jika Hamas Bebaskan Sandera dan Tinggalkan Gaza



loading…

TEL AVIV – Israel mengatakan perang Gaza bisa berakhir ‘besok’ jika Hamas membebaskan para tawanan dan meninggalkan daerah kantong itu.

“Israel siap mengakhiri perang di Gaza besok,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Gideon Saar kepada menlu Prancis.

Dia menjelaskan, “Caranya sangat sederhana. Sandera kembali, Hamas keluar.”

“Kami masih memberi kesempatan pada negosiasi untuk memperpanjang gencatan senjata dan membebaskan sandera kami berdasarkan usulan (utusan khusus AS Steve) Witkoff, tetapi itu tidak terbuka,” ungkap Saar.

Memperpanjang fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata, alih-alih memasuki fase kedua, merupakan bagian dari serangkaian tuntutan baru yang diajukan Israel, dengan dukungan Presiden AS Donald Trump yang akan merevisi ketentuan perjanjian gencatan senjata tiga fase yang ditandatangani pada bulan Januari.

Menurut kesepakatan awal, setelah pembebasan sejumlah tawanan pertama setiap pekan, kedua pihak sepakat memasuki fase kedua negosiasi guna membahas akhir permanen perang, pembebasan tawanan yang tersisa, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Namun Israel bersikeras Hamas harus membebaskan semua tawanan, melucuti senjata, dan para pemimpinnya meninggalkan Gaza, tanpa berkomitmen mengakhiri perang.

Karena Hamas menolak tuntutan baru tanpa gencatan senjata, Israel melanjutkan pengeboman di Jalur Gaza dan merelokasi pasukan ke dalam daerah kantong tersebut.

Sementara itu, sumber medis di lapangan di Jalur Gaza memberi tahu Al Jazeera Arabic bahwa 62 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak dini hari tadi pada Kamis (3/4/2025).

“Tiga puluh tujuh dari jumlah tersebut tewas di Kota Gaza,” ungkap sumber tersebut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *