Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pentagon Ungkap AS Sangat Jauh dari Pengerahan Pasukan di Gaza



loading…

Menteri Pertahanan (Menhan) AS Pete Hegseth membuka jasnya. Foto/tasnim

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih jauh dari pengerahan tentara Amerika ke Gaza, menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Pete Hegseth.

Pada hari Selasa (4/2/2025), Presiden Donald Trump mengusulkan agar Amerika Serikat mengambil alih Jalur Gaza, dengan mengusulkan agar wilayah tersebut dibangun kembali setelah pembongkaran bangunan yang rusak selama konflik Israel-Hamas selama 15 bulan.

Dia menegaskan kembali pendiriannya sebelumnya bahwa warga Palestina harus direlokasi ke negara-negara tetangga dengan biaya negara-negara tersebut.

Ketika ditanya tentang potensi pengerahan pasukan AS untuk memfasilitasi rencana ini, Trump menyatakan dia akan “melakukan apa pun yang diperlukan.”

Keesokan harinya, Menteri Pertahanan Pete Hegseth muncul di Fox News untuk mengklarifikasi pernyataan presiden mengenai kemungkinan keterlibatan militer AS di Gaza.

“Saya pikir kita masih jauh dari itu,” jawab pejabat tinggi pertahanan itu, seraya menambahkan “diskusi yang kuat” antara Trump, pejabat keamanan nasional, dan sekutu harus mendahului keputusan tersebut.

“Israel ingin menyelesaikan pekerjaan melawan Hamas dan mendapatkan kembali para sandera, dan AS akan membantu mereka melakukannya,” ujar Hegseth.

“Apa yang terjadi setelah itu adalah pembicaraan yang lebih panjang… Anda tidak ingin menggunakan sepatu bot Amerika sama sekali jika Anda tidak perlu melakukannya,” papar dia.

“Seperti yang dia katakan, berpikirlah di luar kotak,” ujar Hegseth untuk menanggapi pernyataan Perdana Menteri Israel tentang pemikiran Trump tentang Gaza.

“Kenali bahwa Anda dapat, melalui diskusi semacam ini… juga mengubah jendela Overton tentang apa yang mungkin,” tambah Hegseth.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *