Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer



loading…

Pengunjung melihat model mobil Volkswagen di Area Pameran Otomotif selama Pameran Impor Internasional China (CIIE) ketujuh di Shanghai, China timur, 7 November 2024. Foto/Chang Nengjia/Xinhua

BERLIN – Pabrikan mobil Jerman yang sedang berjuang, Volkswagen, terbuka untuk memproduksi senjata dan peralatan militer, menurut CEO Oliver Blume.

Dia menyampaikan pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pengumuman Uni Eropa (UE) baru-baru ini tentang rencana membelanjakan hingga USD870 miliar untuk sektor pertahanannya.

Raksasa otomotif itu membukukan penurunan penjualan dan laba tahun lalu dan terpaksa mengumumkan penutupan pabrik dan PHK massal di Jerman untuk pertama kalinya.

Jerman adalah ekonomi utama dengan kinerja terburuk secara global pada tahun 2023 dengan mencatat kontraksi 0,3%, diikuti pertumbuhan minimal pada tahun 2024 yang menyebabkan resesi. Krisis ekonomi sebagian disebabkan oleh hilangnya energi Rusia yang terjangkau setelah sanksi terkait Ukraina.

Berbicara kepada penyiar negara Jerman NDR pada hari Selasa, Blume mengumumkan pembuat mobil itu sedang memeriksa dengan saksama kebutuhan industri pertahanan.

Semua opsi ada di atas meja, menurut dia, termasuk mengubah beberapa pabrik dari produksi sipil menjadi produksi militer. “Kami pada dasarnya terbuka terhadap topik-topik seperti itu,” klaim Blume.

Gagasan tersebut didukung produsen senjata terbesar Jerman, Rheinmetall. CEO Rheinmetall, Armin Papperger, mengatakan pada hari Rabu bahwa fasilitas VW di Osnabrueck akan cocok untuk diubah.

VW sebelumnya memproduksi kendaraan militer untuk Wehrmacht, angkatan bersenjata Nazi Jerman, selama Perang Dunia II, termasuk pengangkut ringan Kubelwagen dan kendaraan amfibi berpenggerak empat roda Schwimmwagen.

Satu pabrik VW terlibat dalam pembuatan komponen untuk bom terbang V-1, sejenis rudal jelajah awal yang digunakan untuk menimbulkan efek yang menghancurkan oleh Nazi.

Uni Eropa mengintensifkan upayanya melakukan militerisasi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berulang kali mengkritik anggota NATO Eropa karena gagal memenuhi komitmen pengeluaran pertahanan blok tersebut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *