Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pengangguran Pemuda China Meningkat, Sistem Pendidikan Jadi Sorotan



loading…

Pengangguran pemuda China meningkat, sistem pendidikannya menjadi sorotan. Foto/Yoshiko Kawano via Nikkei Asia

JAKARTA – Agenda pertumbuhan ekonomi ambisius China menghadapi hambatan krusial terkait sumber daya manusia. Keterampilan dan pola pikir para pekerja di China dibentuk oleh sistem pendidikan yang sangat terpusat dan ideologis, yang cenderung mengecilkan kemampuan praktis serta kreatif.

Meski telah terjadi ekspansi besar-besaran dalam pendaftaran universitas selama beberapa dekade terakhir, lulusan pendidikan tinggi China kerap kekurangan kompetensi vokasional dan keterampilan berpikir kritis yang penting bagi inovasi dan kewirausahaan.

Mengutip dari Hamrakura, Rabu (21/5/2025), ketidaksesuaian ini telah berkontribusi terhadap krisis pengangguran kaum muda yang sangat dikecilkan angkanya oleh data-data resmi pemerintah China, dengan tingkat pengangguran riil untuk kelompok usia 16 hingga 24 tahun diperkirakan mencapai 46,5 persen.

Baca Juga: China Sembunyikan Data Pengangguran Kaum Mudanya, Ada Apa?

Di saat yang sama, kelebihan pendaftaran di institusi berkualitas rendah di China telah menghasilkan kelebihan lulusan yang kurang siap menghadapi tuntutan pasar, semakin melemahkan prospek dinamisme ekonomi berkelanjutan.

Data resmi menunjukkan bahwa tingkat pengangguran pemuda perkotaan China untuk usia 16 hingga 24 tahun memuncak pada angka 21,3 persen pada Juni 2023, sebelum data tersebut dihentikan dan dikalibrasi ulang dengan mengecualikan populasi mahasiswa.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *