loading…
Pemimpin baru Hamas Yahya Sinwar disebut minta jaminan tak dibunuh Israel sebagai tambahan syarat gencatan senjata di Gaza. Foto/Palestine Chronicle
Menurut laporan Ynet, Kamis (22/8/2024), yang mengutip pejabat senior Mesir, Sinwar menekankan bahwa keselamatannya harus dijamin, dan bahwa Israel tidak boleh mencoba membunuhnya.
“Sinwar bersikeras pada jaminan bahwa keselamatan dan keamanannya terjamin,” kata pejabat Mesir tersebut.
Laporan tersebut menambahkan bahwa Sinwar, yang naik ke puncak kepemimpinan Hamas setelah pembunuhan pemimpin sebelumnya; Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu, mengeklaim bahwa jika Israel dapat menyetujui tuntutannya, maka kesepakatan gencatan senjata akan mungkin terjadi.
Tambahan tuntutan baru itu, yang belum dikonfirmasi Hamas, muncul setelah berbulan-bulan Sinwar campur tangan dalam pembicaraan gencatan senjata dan pertukaran sandera, sembari menyerukan Hamas untuk terus berjuang sampai Israel dihancurkan.
Pada bulan Juni, pesan bocor yang diperoleh oleh Wall Street Journal mengungkapkan “perhitungan dingin” Sinwar, yang menganggap puluhan ribu orang yang tewas di Gaza sebagai “pengorbanan yang diperlukan”.
“Kami menempatkan orang Israel tepat di tempat yang kami inginkan,” kata Sinwar kepada para negosiator saat dia mendesak kelompok Hamas untuk menolak kesepakatan gencatan senjata awal tahun ini.
Dia juga berkomentar serupa tentang putra-putranya yang terbunuh, dengan mengatakan kematian mereka hanya akan “memberikan kehidupan ke dalam nadi bangsa Palestina”, mendorongnya untuk bangkit menuju kejayaan dan kehormatannya.
Sinwar, yang terus menghindari militer Israel, dilaporkan telah mengubah sikapnya setelah dipilih sebagai pengganti Haniyeh.